Belum Berperan Besar, OJK Obral Insentif untuk Investor Pasar Modal Syariah
Kamis 11 Oktober 2018, 09:21 WIB
Wakil ketua dewan komisioner OJK Nurhaida pada diskusi Symposium on Islamic Infrastructure Finance dalam Pertemuan Tahunan IMF-WBG, Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10).
Bali, berazamcom - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan berbagai insentif untuk mendorong instrumen keuangan syariah terus berkembang. Menurut Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida, perkembangan ekonomi syariah bila dibandingkan dengan konvensional perannya masih belum besar.
Malahan, kata Nurhaida, porsi perbankan syariah di Indonesia hanya 8 persen. "Makanya kami terus mendorong agar instrumen yang ada perlu diperbanyak, kemudian hal-hal yang bisa membuat islamic finance menarik harus ditingkatkan. Contohnya, dikasih beberapa kemudahan baik di perbankan maupun pasar modal," ujarnya di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10).
Insentif untuk di pasar modal yakni untuk penerbitan sukuk diberikan pungutan yang lebih rendah, dibandingkan konvensional. Insentif selanjutnya terkait perpajakan. Ia menjelaskan, selama ini instrumen syariah dan konvensional memiliki perbedaan dalam perpajakan.
Untuk meningkatkan penerbitan sukuk terutama sukuk korporasi dan juga investasi sukuk, OJK mendorong pemerintah untuk menetapkan kebijakan pajak yang jelas untuk sukuk, levy deduction, serta mengadakan event untuk market players guna meningkatkan awareness dari pasar sukuk.
"Ini yang sedang kita dorong juga. Supaya ada perlakuan perpajakan yang lebih fair. Lebih memberikan kemudahan atau insentif supaya lebih menarik," jelasnya dikutip Republika.co.id
Total keseluruhan pasar ekonomi syariah di Indonesia baru mencapai sekitar 83 miliar dolar AS, dengan porsi terbesar adalah pasar modal sebesar 40 miliar dolar AS. Sedangkan aset industri keuangan syariah global yakni sebesar 2200 miliar dolar AS.
Sukuk merupakan penyumbang investasi terbesar, utamanya dari investor global. Untuk itu perlu didorong pertumbuhannya, khususnya untuk pembiayaan infrastruktur.
"Kalau dari 2200 miliar dolar AS menjadi bagian dari pembiayaan infrastruktur kita, itu akan besar sekali. Sukuk harus didorong, karena sukuk begitu diterbitkan subscriber atau yang membeli sukuk bisa lokal dan global, akan menarik investor global," katanya.*bazm3
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Senin 20 Mei 2024
Hampir Separuh Mahasiswa Baru Unri Hanya Dikenakan UKT Rendah, Maksimal Rp 1 Juta
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Berita Terkini
Senin 20 Mei 2024, 22:27 WIB
Hampir Separuh Mahasiswa Baru Unri Hanya Dikenakan UKT Rendah, Maksimal Rp 1 Juta
Senin 20 Mei 2024, 20:22 WIB
Diundang Pemprov Melalui Disnaker, PT PHR Tidak Hadir, Begini Respon Mantan Gubri Edy Natar Nasution
Senin 20 Mei 2024, 16:28 WIB
Zulkifli Indra, Jembatanya Dibangun 14 Tahun Lalu, Mengapa Diungkit Sekarang
Senin 20 Mei 2024, 15:52 WIB
Pahlawan Tanpa Jasa Itu Selalu Ada yang Menghalangi, Begini Kata Ketua PJS Waykanan
Senin 20 Mei 2024, 15:12 WIB
636 PPPK Terima SK Pengangkatan dari Pj Walikota Pekanbaru
Senin 20 Mei 2024, 13:58 WIB
Peningkatan Signifikasn, Tahun Ini Pemotongan Hewan Kurban di Riau Naik 9,82 Persen
Senin 20 Mei 2024, 13:23 WIB
Presiden Iran Ebrahim Raisi Dilaporkan Tewas usai Helikopter Jatuh
Senin 20 Mei 2024, 11:47 WIB
Pemprov Riau Gelar Upacara Peringatan Harkitnas Tahun 2024 di Halaman Kantor Gubri
Minggu 19 Mei 2024, 23:35 WIB
Silaturahmi dengan Masyarakat Lorong Pisang, Nazaruddin Nasir : Saya Maju karena Ingin Melihat Kampung Kita Maju
Minggu 19 Mei 2024, 16:51 WIB
PKKEI: Majelis Hakim Diharap Memahami dengan Benar Kasus LNG Terdakwa Karen Agustiawan Secara Utuh