Rupiah Nyaris Rp15.300, BI: Tetap di Batas Fundamental
Rabu 10 Oktober 2018, 09:43 WIB
Bank Indonesia menilai pergerakan rupiah tetap berada di batas
fundamental, meski nyaris menembus Rp15.300 per dolar AS dalam beberapa
hari terakhir ini.
Jakarta, berazamcom -- Bank Indonesia (BI) menilai pergerakan nilai tukar rupiah tetap berada di batas fundamental, meski nyaris menembus Rp15.300 per dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari terakhir ini.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan kurs rupiah memang bergerak sangat dinamis dalam beberapa waktu terakhir, namun pergerakan ini sejatinya karena mekanisme pasar.
"Nilai tukar rupiah saat ini relatif. Itu tetap dalam batas fundamental kami," ucap Dody di sela Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-World Bank) di Nusa Dua, Bali, dikutip Rabu (10/10).
Berdasarkan perdagangan pasar spot, rupiah berada di posisi Rp15.238 per dolar AS. Sementara kurs referensi BI, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di Rp15.233 per dolar AS.
Meski pergerakan rupiah terjadi karena mekanisme pasar, Dody bilang, bank sentral nasional akan tetap berusaha menstabilkan pergerakan nilai tukar rupiah. Tujuannya, agar volatilitas rupiah terjaga.
"Kami terus lakukan secara kombinasi dengan optimalisasi cadangan devisa dan gradual depreciation," katanya.
Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi mengatakan pergerakan rupiah kemarin terjadi karena sentimen dari perubahan proyeksi pertumbuhan ekonomi dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).
IMF mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini dari 5,3 persen pada April 2018 menjadi 5,1 persen pada Oktober 2018.
Koreksi perkiraan pertumbuhan ekonomi dilakukan karena ada dampak dari pengetatan kebijakan moneter, perkembangan harga minyak dunia, dan ketidakpastian hubungan perdagangan.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan kurs rupiah memang bergerak sangat dinamis dalam beberapa waktu terakhir, namun pergerakan ini sejatinya karena mekanisme pasar.
"Nilai tukar rupiah saat ini relatif. Itu tetap dalam batas fundamental kami," ucap Dody di sela Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-World Bank) di Nusa Dua, Bali, dikutip Rabu (10/10).
Berdasarkan perdagangan pasar spot, rupiah berada di posisi Rp15.238 per dolar AS. Sementara kurs referensi BI, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di Rp15.233 per dolar AS.
Meski pergerakan rupiah terjadi karena mekanisme pasar, Dody bilang, bank sentral nasional akan tetap berusaha menstabilkan pergerakan nilai tukar rupiah. Tujuannya, agar volatilitas rupiah terjaga.
"Kami terus lakukan secara kombinasi dengan optimalisasi cadangan devisa dan gradual depreciation," katanya.
Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi mengatakan pergerakan rupiah kemarin terjadi karena sentimen dari perubahan proyeksi pertumbuhan ekonomi dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).
IMF mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini dari 5,3 persen pada April 2018 menjadi 5,1 persen pada Oktober 2018.
Koreksi perkiraan pertumbuhan ekonomi dilakukan karena ada dampak dari pengetatan kebijakan moneter, perkembangan harga minyak dunia, dan ketidakpastian hubungan perdagangan.
"Ini bisa menjadi ancaman bagi Indonesia sebagai negara emerging market. Padahal, rupiah membutuhkan katalis positif," pungkasnya.*
[]bazm-13
sumber: cnnindonesia.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Sabtu 09 September 2023
Jalin Silaturahmi, Sahabat Fuja ''Sejiwa Sehati'' Gelar Turnamen Domino Diikuti 500 Peserta
Berita Terkini
Sabtu 04 Mei 2024, 10:40 WIB
Bupati Zukri Misran Ngopi Sore Bareng JMSI Riau, Disorot Kontribusi dalam Pemilu dan Fokus Pembangunan Pelalawan
Jumat 03 Mei 2024, 18:03 WIB
Dugaan Pencemaran Nama Baik Profesi, PJS Resmi Adukan Rum Pagau ke Polda Gorontalo
Jumat 03 Mei 2024, 15:11 WIB
PT BRKS Jalin Kerjasama dengan Dinas PMD Bengkalis Terkait Pelaksanaan Siskeudes-Link
Jumat 03 Mei 2024, 14:48 WIB
UIR Masuk Dalam 10 Kampus Islam Terbaik Versi Edurank, Wakil Rektor Bidang Akademik : UIR Akan Terus Tingkatkan Mutu Kampus
Jumat 03 Mei 2024, 11:17 WIB
Hari ini Gebyar BBI BBWI dan Carnival Lancang Kuning Mulai Digelar di Pekanbaru
Jumat 03 Mei 2024, 11:09 WIB
Sah! KPU Pekanbaru Tetapkan 50 Calon Anggota DPRD Terpilih Hasil Pemilu 2024, Berikut Nama-namanya
Jumat 03 Mei 2024, 11:00 WIB
Luar Biasa! Maruarar Sirait Pendukung Jokowi: 10 Tahun Tak Jadi Menteri Tetap Loyalis Sejati
Jumat 03 Mei 2024, 10:55 WIB
Dibalik Mundurnya Tutuka Dirjen Migas yang Diduga Tak Tahan dengan Kuatnya Tekanan Kiri -kanan
Jumat 03 Mei 2024, 10:51 WIB
Menjadikan Riau Lebih Baik Bersama Edy Natar Nasution
Kamis 02 Mei 2024, 14:24 WIB
Edy Natar Nasution Kembali Serahkan Berkas Pendaftaran ke PDI-P: Menyambut Visi Misi untuk Masa Depan yang Lebih Baik