Defisit APBN Hingga Agustus 2018 Mencapai Rp150,7 Triliun
Sabtu 22 September 2018, 00:26 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan defisit APBN 2018 hingga Agustus lebih baik dari catatan di periode yang sama tahun lalu.
Berazam-Kementerian Keuangan mengumumkan, hingga Agustus 2018, defisit APBN 2018 sudah mencapai nilai Rp150,7 triliun. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan defisit itu lebih baik dibanding catatan di periode yang sama pada 2017 yang sebesar Rp224,9 triliun.
"Artinya perbaikan hampir pada magnitude sekitar Rp74 triliun. Penurunan defisit kita secara nominal adalah Rp74 triliun atau dihitung dari PDB, defisit kita pada akhir Agustus adalah 1,02 persen," ujar Sri Mulyani di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, pada Jumat (21/9/2018).
Sri Mulyani menambahkan level defisit pada Agustus 2018 juga masih jauh dari batasan APBN yang memberikan ruang defisit sampai 2,19 persen. Ia mengklaim keseimbangan primer pun mengalami perbaikan signifikan.
"Struktur profile postur APBN sampai dengan Agustus [2018], untuk keempat kalinya keseimbangan primer kita dalam posisi positif, yaitu Rp11,61 triliun. Bandingkan posisi keseimbangan primer tahun lalu yang negatif Rp84,0 triliun, jadi jam loncatan dari perbaikan keseimbangan primer luar biasa," ujar Sri Mulyani.
Capaian-capaian tersebut tercermin dari pendapatan negara hingga Agustus 2018 yang mencapai Rp1.152,8 triliun atau 60,8 persen dari total target tahun ini, yakni Rp1.894,7 triliun.
Sementara, realisasi belanja negara hingga Agustus 2018 mencapai Rp1.303,5 triliun. Angka itu setara 58,7 persen dari totalbelanja APBN 2018 yang mencapai Rp 2.220,7 triliun. Belanja negara terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp802,2 triliun, Transfer ke Daerah dan Dana Desa Rp501,3 triliun.
Belanja pemerintah pusat, kata dia, juga tumbuh positif sebesar 15,3 persen dibanding 2017. Belanja kementerian dan lembaganya tumbuh 12,6 persen. Sementara belanja non kementerian/lembaganya tumbuh lebih tinggi lagi, yaitu 18,8 persen.
"Ini tentu akan terlihat dari beberapa pos yang memang menonjol karena adanya environment makro di suku bunga dan nilai tukar," ujar Sri Mulyani.
Meskipun demikian, untuk transfer ke daerah dan dana desa, Sri Mulyani mengakui pertumbuhannya sedikit lebih rendah dibandingkan tahun lalu, yaitu minus 0,3 persen.
"Hal ini, terutama dikaitkan dengan transfer ke daerah maupun dana desa yang dua-duanya realisasinya lebih rendah dibandingkan posisi tahun lalu, pada akhir Agustus [2018]," kata dia.
Hingga Agustus 2018, realisasi transfer ke daerah mencapai Rp465,1 triliun. Sementara realisasi pada periode yang sama tahun lalu mencapai Rp466,1 triliun.
Sedangkan realisasi dana desa sampai Agustus 2018, sudah sebesar Rp36,2 triliun. Angka itu sedikit lebih rendah dari realisasi di periode yang sama tahun lalu, yakni Rp36,5 triliun atau tumbuh negatif 0,8 persen.*
sumber:tirto.id
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Sabtu 09 September 2023
Jalin Silaturahmi, Sahabat Fuja ''Sejiwa Sehati'' Gelar Turnamen Domino Diikuti 500 Peserta
Berita Terkini
Jumat 10 Mei 2024, 12:56 WIB
Edy Natar Nasution Resmi Mendaftar Sebagai Bakal Calon Gubernur Riau, Ajak Ustadz Sofyan Siroj sebagai Tandemnya
Kamis 09 Mei 2024, 21:10 WIB
Kejayaan dan Kontroversi: Kepemimpinan Anti-Kritik Rektor Universitas Riau?
Kamis 09 Mei 2024, 08:03 WIB
Pil Pahit Pensiunan Guru di RSUD Raden Mattaher Jambi
Rabu 08 Mei 2024, 23:58 WIB
Hadiri Halal bi Halal IKA-UNRI, Bupati Kasmarni Terima Penghargaan Alumni Berprestasi Bidang Politik
Rabu 08 Mei 2024, 13:34 WIB
TMMD ke 120 Kodim 0301 PBR Resmi Dibuka, Masykur Tarmizi: Mari Kita Bangun Taraf Ekonomi Masyarakat di TMMD
Rabu 08 Mei 2024, 12:54 WIB
Alih Kelola , Tarif Parkir Pasar Tradisional di Pekanbaru Bakal Turun
Rabu 08 Mei 2024, 12:50 WIB
Pemko Pekanbaru Segera Salurkan Beras CPP Periode April-Mei 2024
Rabu 08 Mei 2024, 11:26 WIB
LKTJ Sawit 2024: Meski Tanpa Juara Satu, Gaungnya Serasa Wow Banget
Rabu 08 Mei 2024, 11:21 WIB
Investasi Pekanbaru Triwulan I Capai Rp 1,6 Triliun
Rabu 08 Mei 2024, 10:40 WIB
Tak Paham Maksud Toxic Luhut Panjaitan, JK: Yang Tak Boleh Masuk Pemerintahan Pelanggar UU