Toyota Kaget Fortuner Jadi Angkot di Papua
Senin 06 Agustus 2018, 14:17 WIB
Fortuner jadi angkot di Papua
Tangerang, berazamcom - Mobil-mobil keluaran Toyota seperti Fortuner, Innova dan Hilux menjadi mobil angkot di Papua. Toyota rupanya tidak mengetahui soal ini.
"Kaget dan bersyukur membaca berita ini, Artinya Toyota Fortuner ini bisa menjadi solusi transportasi di Papua yang masih memiliki medan jalanan yang ekstrim dimana tidak setiap jenis mobil bisa melewatinya," ujar PR Manager PT Toyota-Astra Motor Rouli H Sijabat saat ditemui di arena Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018.
"Dan juga faktor keekonomisan membuat kendaraan ini menjadi pilihan partner bisnis usaha transportasi di Papua," imbuhnya.
Mobil Toyota Fortuner itu lazim ditemui di pedalaman Paniai melalui trans jalan Nabire, Papua. Uniknya mobil SUV tersebut berpelat kuning. Dengan medan jalan yang berat, Fortuner dinilai mempunyai performa baik untuk jalan naik turun dan rusak.
"Pakai mobil enak. Ini mobil Fortuner keluaran 2018 saya cicil Rp 15 juta per bulan selama 3 tahun harga Rp 500-an juta," kata seorang sopir, Mardi (31) kepada detikOto, Jumat (8/3/2018) lalu.
Mardi mengakui memang taksi model mewah seperti ini unik apalagi mengantar penduduk pedalaman yang biasanya tak beralas kaki. Kendati demikian, mobil mewah ini kerap digunakan untuk pejabat juga, termasuk mengawal rombongan RI 1.
"Mobil ini pernah dipakai pengawal Jokowi. Lalu pihak Jokowi bingung kenapa pelatnya kuning semua lalu suruh diganti," ujarnya sambil tertawa.
Dia mengaku menerapkan tarif per kepala sebesar Rp 500 ribu. Namun untuk pemesanan khusus seperti carter harga bisa lebih.
"Harga untuk carter bisa sejuta per hari dalam kota saja. Kalau Nabire ke Paniai itu Rp 3 juta per hari," sambung dia.
Kendati begitu, di balik menikmati untung yang lumayan, ada sederet hal yang mengancam Mardi yang telah belasan tahun jadi sopir ini.
"Suka ada pemalangan dan rampok. Saya pernah dirampok dengan pistol di kepala dan parang di leher. Tapi itu anggap saja bala (musibah) kalau tidak kuat tidak bisa," jelas dia.
Bukan cuma itu, para sopir juga harus berhadapan dengan ancaman longsor sampai orang mabuk yang tiba-tiba datang. "Sepupu saya itu baru satu kali kena rampok tapi sudah minta pulang, ke kampung" jelas pria asal Palopo.
Perihal perampokan dan ancaman lainnya, Mardi tidak pernah menceritakan itu ke keluarganya. Ayah dua orang anak ini memilih menyebut sedang dapat bala jika sang istri menanyakan uang dia yang hilang.
"Kaget dan bersyukur membaca berita ini, Artinya Toyota Fortuner ini bisa menjadi solusi transportasi di Papua yang masih memiliki medan jalanan yang ekstrim dimana tidak setiap jenis mobil bisa melewatinya," ujar PR Manager PT Toyota-Astra Motor Rouli H Sijabat saat ditemui di arena Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018.
"Dan juga faktor keekonomisan membuat kendaraan ini menjadi pilihan partner bisnis usaha transportasi di Papua," imbuhnya.
Mobil Toyota Fortuner itu lazim ditemui di pedalaman Paniai melalui trans jalan Nabire, Papua. Uniknya mobil SUV tersebut berpelat kuning. Dengan medan jalan yang berat, Fortuner dinilai mempunyai performa baik untuk jalan naik turun dan rusak.
"Pakai mobil enak. Ini mobil Fortuner keluaran 2018 saya cicil Rp 15 juta per bulan selama 3 tahun harga Rp 500-an juta," kata seorang sopir, Mardi (31) kepada detikOto, Jumat (8/3/2018) lalu.
Mardi mengakui memang taksi model mewah seperti ini unik apalagi mengantar penduduk pedalaman yang biasanya tak beralas kaki. Kendati demikian, mobil mewah ini kerap digunakan untuk pejabat juga, termasuk mengawal rombongan RI 1.
"Mobil ini pernah dipakai pengawal Jokowi. Lalu pihak Jokowi bingung kenapa pelatnya kuning semua lalu suruh diganti," ujarnya sambil tertawa.
Dia mengaku menerapkan tarif per kepala sebesar Rp 500 ribu. Namun untuk pemesanan khusus seperti carter harga bisa lebih.
"Harga untuk carter bisa sejuta per hari dalam kota saja. Kalau Nabire ke Paniai itu Rp 3 juta per hari," sambung dia.
Kendati begitu, di balik menikmati untung yang lumayan, ada sederet hal yang mengancam Mardi yang telah belasan tahun jadi sopir ini.
"Suka ada pemalangan dan rampok. Saya pernah dirampok dengan pistol di kepala dan parang di leher. Tapi itu anggap saja bala (musibah) kalau tidak kuat tidak bisa," jelas dia.
Bukan cuma itu, para sopir juga harus berhadapan dengan ancaman longsor sampai orang mabuk yang tiba-tiba datang. "Sepupu saya itu baru satu kali kena rampok tapi sudah minta pulang, ke kampung" jelas pria asal Palopo.
Perihal perampokan dan ancaman lainnya, Mardi tidak pernah menceritakan itu ke keluarganya. Ayah dua orang anak ini memilih menyebut sedang dapat bala jika sang istri menanyakan uang dia yang hilang.
Sebagai informasi, Nabire ke pegunungan Paniai memakan waktu sekitar 6 jam dengan beberapa jalan rusak dan longsor. Melewati sejumlah jembatan yang beberapa di antaranya masih dalam pembangunan.*
[]bazm-13
sumber: detik.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Sabtu 09 September 2023
Jalin Silaturahmi, Sahabat Fuja ''Sejiwa Sehati'' Gelar Turnamen Domino Diikuti 500 Peserta
Berita Terkini
Jumat 26 April 2024, 21:04 WIB
CERI Pertanyakan Hakim Tipikor Jakarta Yang Tidak Menghadirkan Nicke dan Dwi Sucipto Dalam Sidang Kasus Pengadaan LNG Pertamina Dengan Corpus Criti Liquefaction
Jumat 26 April 2024, 20:51 WIB
Edy Natar Bergerak Cepat, Jalin Silaturahmi dengan Parpol
Jumat 26 April 2024, 18:14 WIB
RDP PPDB, DR. Karmila Sari: Komisi V DPRD Riau Rekomendasi Penilaian Langsung Oleh Siswa
Jumat 26 April 2024, 18:08 WIB
Kabar Duka, Bupati Indragiri Hilir 2 Periode, Indra Mukhlis Adnan Meninggal Dunia
Jumat 26 April 2024, 18:02 WIB
Kolaborasi yang Apik STY dengan Pemain, Hantarkan Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23 2024
Jumat 26 April 2024, 10:59 WIB
Terkait Lesapnya Dana Nasabah BRI Makassar Rp 400 Juta, Ini Tanggapan Pihak BRI
Kamis 25 April 2024, 15:40 WIB
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024, Ini Kata Orang BI
Kamis 25 April 2024, 10:54 WIB
Andi Rahman Desak Pemerintah Segera Tuntaskan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru -Padang
Kamis 25 April 2024, 10:47 WIB
Brigjend TNI Edy Natar Nasution Mendaftar sebagai Balon Gubri di Kantor PDIP Riau
Kamis 25 April 2024, 10:19 WIB
MTQ Ke-42 Tingkat Provinsi Riau, Kota Pekanbaru Raih Juara Pertama Cabang Fahmil Qur’an Putri