Riau Sangat Rawan Korupsi di Pilkada
Senin 26 Februari 2018, 08:39 WIB
ilustrasi
JAKARTA, berazamcom - Sejumlah daerah yang akan menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah disinyalir rentan korupsi. Riau adalah satu provinsi yang sangat rawan terjadi korupsi. Demikian menurut hasil riset suatu lembaga pengkajian anggaran saat memaparkan temuannya hari ini.
Indonesia Budget Center (IBC) memetakan 171 daerah rawan korupsi dalam Pemilihan Kepala Daerah (PIlkada) serentak tahun 2018. Deputi IBC, Ibeth Koesrini, mengungkapkan titik rawan daerah korupsi dibagi dalam tiga level.
Pada 17 provinsi yang menyelenggarakan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur, terdapat 10 provinsi dengan kategori sangat rawan, 5 provinsi kategori rawan dan 2 kategori sedang.
Ia merinci, daerah berkatagori sangat rawan korupsi selama Pilkada di antaranya adalah Provinsi Riau, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Maluku Utara.
Sedangkan, provinsi kategori rawan ialah Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan. Dan untuk kategori provinsi kategori sedang ialah Sumatera Utara dan Sulawesi Tenggara.
Sedangkan, pada 115 pilkada di kabupaten dan kota terdapat 95 kabupaten dan kota dengan tingkat kategori sangat rawan korupsi, 35 kabupaten dan kota dengan kategori rawan dan 29 kabupaten dan kota dengan kategori sedang.
Untuk itu, Ibeth meminta kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI agar melakukan pemantauan terhadap daerah rawan korupsi pada Pilkada serentak tahun 2018.
"Yang perlu menjadi perhatian Bawaslu dalam mengawasi penyelenggara Pilkada," katanya dilansir viva. (*)
Indonesia Budget Center (IBC) memetakan 171 daerah rawan korupsi dalam Pemilihan Kepala Daerah (PIlkada) serentak tahun 2018. Deputi IBC, Ibeth Koesrini, mengungkapkan titik rawan daerah korupsi dibagi dalam tiga level.
Pada 17 provinsi yang menyelenggarakan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur, terdapat 10 provinsi dengan kategori sangat rawan, 5 provinsi kategori rawan dan 2 kategori sedang.
Ia merinci, daerah berkatagori sangat rawan korupsi selama Pilkada di antaranya adalah Provinsi Riau, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Maluku Utara.
Sedangkan, provinsi kategori rawan ialah Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan. Dan untuk kategori provinsi kategori sedang ialah Sumatera Utara dan Sulawesi Tenggara.
Sedangkan, pada 115 pilkada di kabupaten dan kota terdapat 95 kabupaten dan kota dengan tingkat kategori sangat rawan korupsi, 35 kabupaten dan kota dengan kategori rawan dan 29 kabupaten dan kota dengan kategori sedang.
Untuk itu, Ibeth meminta kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI agar melakukan pemantauan terhadap daerah rawan korupsi pada Pilkada serentak tahun 2018.
"Yang perlu menjadi perhatian Bawaslu dalam mengawasi penyelenggara Pilkada," katanya dilansir viva. (*)
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Minggu 19 Mei 2024, 11:42 WIB
3 Tahun Kepemimpinan Rektor: Sportivitas Persaudaraan Menuju UIN Suska Terbilang dan Gemilang
Sabtu 18 Mei 2024, 19:28 WIB
Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan
Sabtu 18 Mei 2024, 18:10 WIB
Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya
Jumat 17 Mei 2024, 10:41 WIB
Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka
Kamis 16 Mei 2024, 13:18 WIB
Tuhan Sedang Menyapa Kita
Kamis 16 Mei 2024, 07:57 WIB
Konsistensi Syamsuar Dipertanyakan: Dulu Tidak Maju, Sekarang Maju, Harris pun Merasa Tertipu?