Pariwisata Riau Sumbang Pendapatan Rp4,2 Triliun
Sabtu 03 Februari 2018, 00:39 WIB
Kadis Pariwisata Riau, Fahmizal Usman: Sektor pariwisata jadi primadona andalan Riau
Pekanbaru, Berazam-- Postur besar dimiliki sektor pariwisata Provinsi Riau. Di tahun 2017, sektor ini mampu menyumbang pendapatan daerah hingga Rp4,2 triliun. Pariwisata pun langsung menjadi sektor primadona di Riau.
“Sektor pariwisata telah tumbuh dengan sangat baik di sini. Pariwisata memberikan sumbangan bagi daerah dengan angka cukup besar. Progress ini tentu sangat menggembirakan bagi kami, "kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau Fahmizal, Jumat (2/2).
Besarnya kue yang dihasikan tidak lepas dari jumlah kunjungan wisatawan. Sepanjang 2017,sebanyak 101.904 wisatawan mancanegara (wisman) masuk ke Riau. Jumlah itu surplus 44.388 atau menembus 177,2% dari target 2017. Wisman-wisman tadi masuk melalui tiga pintu imigrasi. Ada Bandara Sultan Syarief Kasim II, Pelabuhan Dumai, dan Pelabuhan Bengkalis.
Wisatawan Nusantara ya juga lumayan tinggi. Angkanymenyentuh 6.534.683 orang.
“Antara realisasi dengan target tahun 2017 sangat positif. Jumlah kunjungan wisman jauh melebihi dari target. Kalau dibandingkan dengan tahun 2016 selisihnya jauh. Sebab, jumlah kunjungan wisman 2016 hanya 66.130 dengan target 54,388. Kami tentu sangat gembira,” terangnya.
Industri pariwisata Riau memang pantas bergembira. Maklum, lama tinggal wisatawan juga terkoreksi positif. Di tahun 2017, rata-rata lama waktu tinggal mencapai 3,54 hari. Ini melebihi dari target yang sebesar 3,40 hari.
“Melihat progress semuanya, kami rasa apa yang dilakukan di 2017 cukup berhasil. Sebab, wisatawan aktif juga dalam bertransaksi,” ujar Fahmizal bangga.
Bagaimana dengan situasi tahun ini? Riau mematok target 60.824 wisman
atau naik 3.308 orang. Lalu, naik lagi menjadi 64.332pada 2019. Untuk
wisnus pada 2018 dipatok 6.550.120 orang. Naik lagi menjadi 6.828.150
pada tahun 2019. Begitu demikian dengan rata-rata lama tinggal. Targetnya menjadi 3,75 hari pada 2018. Untuk 2019 durasinya menjadi 3,90 hari.
“Kami punya rencana yang jelas. Kami sudah memiliki perhitungan terkait target kunjungan wisatawan dan lama tinggal di sini. Kami harus terus melakukan evaluasi. Tujuannya agar wisatawan yang datang itu lebih banyak dan mau tinggal lebih lama lagi,” cetusnya.
Apa yang menjadikan pariwisata Riau melejit? Riau terus berinovasi
mengembangkan destinasi. Mereka punya Kampung Selfie di Tembilahan.
Konsep wisata bahari terpadu Pantai Marina Puak segera berdiri di Dumai. Pantai ini akan dibangun panggung hiburan besar, pusat cenderamata, serta sarana pendukung lainnya. Soal harga pun tetap ditekan murah.
"Kami tetap mengembangkan destinasi. Tujuannya agar pilihan wisatawan semakin banyak, tidak monoton. Kami juga selalu mengingatkan industri pariwisata soal harga, kami yakin mampu bersaing,” paparnya.
Menpar Arief Yahya juga ikutan optimistis. Dari paparannya, kemandirian daerah akan segera terwujud dengan andalan pariwisata. “Rugi kalau kita nggak pilih pariwisata karena pariwisata sudah ditetapkan sebagai leading sector perekonomian," ujar Menpar Arief Yahya.
Bahkan di tahun 2018 Presiden Joko Widodo juga menetapkan sektor unggulan. Pariwisata berada di unggulan nomor dua, di bawah pertanian dan di atas perikanan. "Presiden sangat berkomitmen perkembangan pariwisata. Dimana seluruh kementerian/lembaga harus mendukung," ujarnya.
Hal yang dinilai sangat wajar mengingat pertumbuhan sektor pariwisata
Indonesia juga yang tertinggi di regional dan global. Pertumbuhan pariwisata Indonesia mencapai 25 persen, empat kali lebih besar di regional dan global serta lima kali lebih besar dibanding
negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand. Itu artinya, secara keseluruhan marketing pariwisata Indonesia baik dan secara produk juga baik. "Price competitiveness kita juga baik. Jadi pariwisata kita adalah The Best Product, The Best Promote dan The Best
Price," ujar Menpar Arief Yahya. (*)
RILIS
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Minggu 19 Mei 2024, 16:51 WIB
PKKEI: Majelis Hakim Diharap Memahami dengan Benar Kasus LNG Terdakwa Karen Agustiawan Secara Utuh
Minggu 19 Mei 2024, 14:38 WIB
Ini Daftar Sahabat Pengadilan di Sidang Korupsi Mantan Dirut Karen Agustiawan
Minggu 19 Mei 2024, 11:42 WIB
3 Tahun Kepemimpinan Rektor: Sportivitas Persaudaraan Menuju UIN Suska Terbilang dan Gemilang
Sabtu 18 Mei 2024, 19:28 WIB
Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan
Sabtu 18 Mei 2024, 18:10 WIB
Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya
Jumat 17 Mei 2024, 10:41 WIB
Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka