Sabtu, 4 Mei 2024

Breaking News

  • Bupati Zukri Misran Ngopi Sore Bareng JMSI Riau, Disorot Kontribusi dalam Pemilu dan Fokus Pembangunan Pelalawan   ●   
  • Dugaan Pencemaran Nama Baik Profesi, PJS Resmi Adukan Rum Pagau ke Polda Gorontalo   ●   
  • PT BRKS Jalin Kerjasama dengan Dinas PMD Bengkalis Terkait Pelaksanaan Siskeudes-Link   ●   
  • UIR Masuk Dalam 10 Kampus Islam Terbaik Versi Edurank, Wakil Rektor Bidang Akademik : UIR Akan Terus Tingkatkan Mutu Kampus   ●   
  • Hari ini Gebyar BBI BBWI dan Carnival Lancang Kuning Mulai Digelar di Pekanbaru   ●   
Organisasi Dunia Minta Agar Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi Dicabut
Rabu 06 September 2017, 12:43 WIB
Aung San Suu Kyi
Organisasi Pendidikan, Ilmu, dan Budaya Islam (ISESCO) kemarin menyerukan agar KOmite Nobel Norwegia segera mencabut anugerah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi yang dia peroleh pada 1991. Dikutip merdeka dari laman Xinhua, Rabu (6/9, dalam pernyataannya ISESCO menyatakan Suu kyi "sudah tidak berhak menyandang gelar itu karena apa yang dia lakukan di negaranya, di bawah kepemimpinannya, terhadap warga minoritas muslim Rohingya." ISESCO adalah lembaga didirikan oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada Mei 1979 dan mempunyai 52 negara anggota. Organisasi ini bermarkas di Rabat, Maroko dan diketuai oleh Abdulaziz Utsman Altwaijri. Selanjutnya ISESCo menyatakan, "Tindakan Myanmar itu bertentangan dengan semangat Nobel Perdamaian." Tak hanya itu, ISESCO juga mendesak komunitas internasional untuk segera campur tangan demi dihentikannya kekerasan dan pelanggaran hak asasi terhadap muslim Rohingya di Myanmar. Aung San Suu kyi, perempuan 72 tahun yang menjabat sebagai Penasihat Negara itu, saat ini dalam tekanan dunia internasional karena apa yang terjadi di Myanmar. Dia selama ini lebih banyak bungkam atas penindasan dialami warga minoritas muslim Rohingya di Negara Bagian Rakhine. Seiring makin parahnya krisis Rohingya, pengguna dunia maya juga mendesak agar Nobel Perdamaian Suu kyi dicabut. Dalam situs penggalang suara petisi daring change.org, sudah 292 ribu orang menyatakan setuju agar gelar bergengsi Suu kyi itu dicabut. "Aung San Suu Kyi harus mengembalikan hadiah Nobelnya. Dia sama sekali tidak layak mendapatkannya," tulis akun @alsoknownaszaz di media sosial Twitter. Editor : Yuen



Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top