Kamis, 14 Agustus 2025

Breaking News

  • Pemprov Riau Dukung Program Nasional 3 Juta Rumah, Berharap Mampu Atasi Kemiskinan   ●   
  • Mobil Bermasalah? Spesialis Kabel Mobil Pekanbaru Punya Solusi Lengkap   ●   
  • Pemko Pekabaru akan Luncurkan Sejumlah Mobil Pelayanan Masyarakat di HUT RI Ke-80   ●   
  • Tahapan Penjaringan Rampung, Pemko Pastikan Seluruh Anak Putus Sekolah di Pekanbaru akan Kembali Bersekolah   ●   
  • BMKG: Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah Riau Hari Ini   ●   
Pemprov Riau Dukung Program Nasional 3 Juta Rumah, Berharap Mampu Atasi Kemiskinan
Kamis 14 Agustus 2025, 12:56 WIB
Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid

Pekanbaru, berazamcom – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyatakan dukungan penuh terhadap program nasional pembangunan 3 juta rumah yang diinisiasi pemerintah pusat.

Program ini diharapkan dapat membantu memutus mata rantai kemiskinan di Indonesia, khususnya di wilayah Riau, meski belum sepenuhnya mampu menuntaskannya.

Dukungan tersebut disampaikan Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan pelaksanaan program 3 juta rumah untuk wilayah Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau di Gedung Daerah Balai Serindit, Kamis (14/8/2025).

Menurut Gubri, kebutuhan dasar masyarakat mencakup sandang, pangan, dan papan. Namun, aspek papan atau tempat tinggal kerap terabaikan.

“Perumahan kadang terabaikan, padahal sangat penting. Karena keluarga itu dibina dan dibentuk dari rumah,” tegasnya seperti dilansir dari mediacenter riau.

Ia menjelaskan, kemiskinan umumnya disebabkan oleh dua faktor yaitu kultural dan struktural. Kemiskinan kultural muncul akibat kebiasaan atau budaya yang tidak mendukung pemenuhan kebutuhan dasar. Contohnya, di Riau terdapat suku pedalaman yang terbiasa tinggal di sampan atau tidak memakai pakaian, bahkan setelah difasilitasi rumah, mereka kembali ke tempat tinggal semula. Untuk kasus seperti ini, pemerintah perlu memberikan edukasi yang tepat.

Sementara itu, kemiskinan struktural terjadi akibat kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat, misalnya warga yang tinggal di kawasan hutan tetapi dilarang mengelola sumber daya alamnya.

“Kalau mereka bisa mengelola tapi malah dibatasi, ya akhirnya tetap miskin. Jangan sampai ini terus terjadi,” ujarnya.

Gubri berharap regulasi dari pemerintah pusat dibuat sederhana dan tidak berbelit, agar program perumahan dapat berjalan cepat dan efektif.

Sementara itu, Direktur Pembiayaan Perumahan Perdesaan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman RI, Rd. An An Andri Hikmat, menjelaskan bahwa sesuai arahan Presiden Prabowo, target 3 juta rumah dibagi menjadi tiga kategori yaitu 1 juta rumah di perkotaan, 1 juta di pedesaan, dan 1 juta di wilayah pesisir.

Program ini mendukung Asta Cita ke-6 yakni membangun dari desa dan dari bawah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan, dan pengentasan kemiskinan. Selain menyediakan hunian layak, pembangunan 3 juta rumah juga diproyeksikan menyerap banyak tenaga kerja lokal, yang akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat.

“Ini bagian dari pemberdayaan masyarakat miskin. Kalau mereka tidak diberdayakan, kemiskinan tidak akan pernah selesai. Mari kita bersinergi agar pemerintah benar-benar bisa mengangkat kesejahteraan rakyat,” pungkasnya.(*)

 




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: [email protected]


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top