Inhu, berazamcom - Desa Petala Bumi, terletak di Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), memiliki sejarah menarik yang dimulai sebagai kawasan transmigrasi pada tahun 1981. Awalnya dikenal dengan nama KUPT III D, desa ini dipimpin oleh seorang Kepala Unit Transmigrasi (KUPT). Melalui musyawarah masyarakat, tiga nama diajukan untuk dijadikan nama desa: Mergo Mulyo, Sumber Makmur, dan Petala Bumi. Setelah proses yang panjang, nama "Petala Bumi" akhirnya disetujui oleh pemerintah provinsi.
Desa ini dihuni oleh transmigran asal Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, serta 20% penduduk lokal. Pada awalnya, jumlah penduduk mencapai 365 kepala keluarga (KK). Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, pada tahun 1983 ditunjuk seorang Pejabat Sementara (PJs) Desa Petala Bumi. Pada tahun 1988, desa ini secara resmi diserahkan kepada pemerintahan daerah, dan pemilihan kepala desa pertama diadakan, dimenangkan oleh Bapak Abdul Jalil.
Demikian disampaikan Kades Petala Bumi, Sugiono kepada wartawan, Kamis (24/10/2024) Desa Petala Bumi telah mengalami beberapa kali pemilihan kepala desa. Bapak Suradi memenangkan pemilihan kedua (1995-2003) dan ketiga (2003-2008). Pemilihan keempat pada tahun 2008 dimenangkan oleh Bapak Suparno. Pada tahun 2014-2015, Bapak H. Suyana menjabat sebagai PJs. Pemilihan kepala desa kelima diadakan pada tahun 2015, dimenangkan oleh Bapak H. Subani, S.Pd.I.
Lanjutkan Kades, setelah masa jabatannya berakhir pada Mei 2021, Bapak H. Suyana kembali menjabat sebagai PJs hingga Desember 2021, sebelum akhirnya saya sendiri (Sugiono, A.Ma-red) terpilih sebagai kepala desa keenam pada 27 Oktober 2021.
Dijelaskan Kades Sugiono, dari struktur dan populasi saat ini, Desa Petala Bumi memiliki jumlah penduduk sekitar 4.299 jiwa, terdiri dari 2.131 laki-laki dan 2.168 perempuan. Desa ini berbatasan dengan beberapa desa di sekitarnya: di sebelah utara berbatasan dengan Desa Sibabat, di timur dan selatan dengan Desa Titian Resak, serta di barat dengan Desa Sungai Limau.
Melihat Inovasi dan Pembangunan Berkelanjutan di Desa Petala Bumi
Sementara itu, dari sisi Pendidikan dan Infrastruktur desa Petala Bumi memiliki beragam lembaga pendidikan, termasuk 1 Taman Kanak-Kanak, 3 Sekolah Dasar, 1 Madrasah Tsanawiyah (MTS) swasta, 1 Madrasah Aliyah, 1 Pondok Pesantren, 3 Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA), dan 1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Tingkat pendidikan masyarakat menunjukkan partisipasi yang baik, dengan 218 anak di pra-sekolah, 720 di SD, 273 di SLTP, 256 di SLTA, dan 109 mahasiswa.
"Desa Petala Bumi yang saya pimpin ini memiliki luas wilayah sekitar 1835 hektar, dengan sebagian besar lahan kini digunakan untuk perkebunan kelapa sawit dan karet, serta beberapa lahan untuk tanaman sayuran," kata Kades Sugiono.
Lebih jauh lagi dijelaskan Kades Sugiono untuk Kegiatan BUMDes Desa Petala Bumi aktif bergerak dalam berbagai bidang, termasuk kerja sama dengan Inekda untuk menyediakan angkutan bus sekolah, angkutan Tandan Buah Segar (TBS), dan layanan simpan pinjam. Desa ini telah diakui sebagai BUMDes maju dan memberikan banyak kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Alhamdulillah untuk Penghargaan dan Prestasi Desa Petala Bumi telah meraih beberapa penghargaan bergengsi, termasuk juara 3 desa mandiri tingkat provinsi Riau,juara 2 kampung moderasi beragama 2023,dan Juara 2 Desa Teladan tingkat Provinsi Riau pada tahun 2024, dinobatkan sebagai "Desa Bersinar" (Bersih dari Narkoba), dan "Desa Cantik" (Desa Cinta Statistik). Prestasi ini mencerminkan komitmen desa dalam membangun lingkungan yang sehat dan teratur," ujar Kades Sugiono.
Terakhir kades Sugiono mengatakan, Desa Petala Bumi tidak hanya berhasil dalam pengembangan ekonomi dan pendidikan, tetapi juga dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan aman. Dengan sejarah yang kaya dan masyarakat yang berkomitmen, Desa Petala Bumi siap menghadapi tantangan di masa depan dan terus berkontribusi bagi kemajuan Kabupaten Inhu umumnya dan desa petala bumi sendiri khususnya**Adv/JMSI