Siak, berazamcom - Kampanye Dialogis dilakukan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Siak nomor urut 1 Irving Kahar Arifin dan Sugianto di Kampung Madura, Kampung Maredan Barat, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Sabtu malam.
Sekitar seribuan warga tumpah ruah menyaksikan kampanye yang dikemas dengan pertunjukan kuda lumping tersebut. Tua muda, bapak ibu hingga anak muda mengelilingi lapangan yang dihadiri langsung Paslon Nomor Urut I Irving dan Sugianto tersebut.
Nyanyian ISO pasti menang menggema dipandu oleh Anggota DPRD Siak, Marudut Pakpahan. Acungan jari telunjuk menunjukkan angka satu melambai-lambai di udara mengiringi gubahan salah satu lagu wajib Indonesia tersebut.
Dalam orasinya Irving menyampaikan susahnya anak tamatan sekolah menengah mencari pekerjaan di Kecamatan Tualang. Padahal perusahaan banyak, mulai dari Indah Kiat dan perkebunan sawit. Untuk itu katanya perlu dibangun Balai Latihan Kerja (BLK).
“Cari kerja saja susah karena kemampuan tak ada, caranya kita bangun balai latihan kerja, supaya anak kita bisa punya keahlian. Kalau ingin perubahan, kita perlu memilih ISO,” ujarnya.
Sementara itu, Cawabup Siak Sugianto menyoroti bantuan langsung tunai yang selama ini tidak tepat sasaran. Bahkan banyak yang kaya dapat BLT, tapi yang miskin tidak.
“Ini janda anak tujuh malah tidak dapat. Jadi program 100 hari kita mendata masyarakat yang mana yang layak dapat BLT supaya adil. Kita akan kunjungi rumah ke rumah supaya tahu,” sebutnya.
Senada dengan itu, Marudut Pakpahan juga menaruh perhatian terhadap lapangan kerja di Kabupaten Siak. Menurutnya perlu intervensi ke perusahaan agar menempatkan tenaga kerja lokal.
Juru kampanye lainnya, Awaluddin mengatakan selama 2 periode dia sebagai Anggota DPRD Siak memohon dibangun BLK di Kecamatan Tualang tak pernah dikabulkan. Untuk itu perlu memilih Irving-Sugianto yang akan mewujudkan BLK lengkap di Kecamatan Tualang.
“BLK ada di Siak tapi di Mempura, kami sudah usulkan tapi tidak pernah dikabulkan, padahal Tualang penyumbang pendapatan asli daerah yang terbesar. Tapi keadaannya seperti-seperti itu saja, malah pengangguran meningkat. Di Indah Kiat ada 120 kontraktor, di Minas 140 kontraktor tapi orang luar semua,” sebutnya.
Jika BLK terwujud maka anak yang tamat sekolah menengah dan tidak kuliah bisa dididik. Yang perempuan bisa pelatihan tata rias, tata boga, tata busana serta laki-laki bisa punya ketrampilan montir.***