Rabu, 3 Juli 2024

Breaking News

  • PPDB Ditutup, Sejumlah SMP Negeri di Pekanbaru Belum Penuhi Kuota   ●   
  • Hadiri Pesta Nikah Jefry - Nettha, Edy Natar Doakan Kedua Mempelai Bahagia   ●   
  • Pansel Umumkan Calon Dirut dan Direktur Pembiayaan BRK Syariah Lulus UKK   ●   
  • Pendaftar Jalur Afirmasi SMA/SMK Swasta Harus Langsung datang ke Sekolah   ●   
  • Sempat Terhalang Ombak, Speedboat Bawa 5 Kg Sabu Berlabuh di Riau   ●   
Dua Sastrawan Riau Peroleh Penghargaan Sastra dan Tiga Komunitas Dapatkan Bantuan Pemerintah Komunitas Sastra
Senin 01 Juli 2024, 10:14 WIB

Jakarta, berazamcom - Dua sastrawan Riau masing-masing Fakhrunnas MA Jabbar dan Taufik Ikram Jamil memperoleh Penghargaan Sastra  untuk kategori pengabdian lebih dari 40 tahun. Selain itu, tiga komunitas sastra Riau mendapatkan Bantuan Pemerintah (Banpem) Komunitas Sastra.

Tahun ini untuk tahap pertama, Pusat Pengembangan dan  Perlindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan Bahasa Kemendikbud memberikan  Penghargaan Pengabdian Sastra bagi 70 sastrawan senior yang sudah berkecimpung di dunia sastra lebih dari 40 dan 50 tahun.


Di antara penerima penghargaan 50 tahun, adalah sastrawan Rida K. Liamsi (Kepri), Harris Efendi Tahar (Sumbar), Iberamsyah Barbary (Kalsel), Ahmad Tohari (Jateng), Saut Poltak Tambunan (Jakarta), Idris Pasaribu (Sumut) dll. Sedangkan untuk pengabdian 40 tahun antara lain Kurnia Effendy, Seno Gumira Ajidarma (Jakarta), Bambang Widiatmoko (Yogya), Gus tf (Sumbar) dll. Para penerima memperoleh hadiah sejumlah uang tunai.

Selain itu, terdapat 54 komunitas sastra yang terpilih memperoleh Bantuan Pemerintah (Banpem) Komunitas Sastra di mana tiga diantara berasal dari Riau yakni Komunitas Rumah Sunting pimpinan Kunni Masrohanti, Riau Sastra (Listi Mora Rangkuti)  dan Suku Seni (Marhalim Zaini).

Kepala Pusat Pengembangan dan. Perlindungan Bahasa dan SastraImam Budi Utomo dalam laporannya pada acara pembukaan Pembekalan Calon Penerima Banpem Bidang Kebahasaan dan Kesastraan: Penguatan Komunitas Sastra Tahun 2025 dan Penghargaan Pengabdian Sastra sebenarnya banyak sekali calon penerima penghargaan dan banpem. Namun, setelah dilakukan seleksi dan penilaian oleh tim kurasi maja terpilih 70 sastrawan dan 54 komunitas sastra. Acara digelar di The Sultan Hotel, Jakarta, 25 Juni malam.

"Proses seleksi dan penilaian dalam waktu yang cukup panjang. Khusus untuk penghargaan pengabdian sastra penjaringannya diusulkan oleh Balai Bahasa di tiap provinsi. Ada calon yang mengabdi cukup lama namun tidak didukung dokumen pendukung. Pemberian penghargaan dan Banpem Komunitas Sastra tahap kedua segera dibuka dan dilanjutkan," ucap Imam.

Dijelaskan, untuk banpem komunitas sastra, awalnya terjaring sebanyak 446 komunitas, setelah disaring akhirnya lolos 54 komunitas. Sedangkan 70 sastrawan yang terpilih, mengingat usia yang sudah sepuh, ada 14 orang tak  bisa hadir di Jakarta.

Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Ir. Suharti,  MA, Ph.D dalam sambutannya melalui video mengatakan, Presiden Jokowi sering mengingatkan negara harus hadir di tengah masyarakat. Dalam hal ini, Badan Bahasa bergerak cepat sesuai cita-cita bangsa mewujudkan keunggulan meningkatkan literasi masyarakat. Melakui bantuan, fasilitas dan penghargaan dapat menjadi energi baru bagi sastrawan daerah dan komunitas sastra. Sekalian itu, anggaran yang tersedia terus ditingkatkan tang semula hanya Rp. 8 M, kini sudah meningkat Rp. 27 M.

Di akhir sambutan, Suharti membacakan puisi karya sendiri berjudul Manusia.

Sementara Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,  E. Aminuddin Aziz yang sudah mengemban tugas selama 4 tahun 2 bulan menjelaskan diperlukan waktu sekitar dua tahun mendiskusikan masalah banpem ini.

Pada acara pembukaan, tampil empat sastrawan penerima penghargaan lebih 50 tahun membacakan puisi yakni Presiden Penyair Sutardji Calzoum, KH. D. Zawawi Imron, LK. Ara, Mustofa W. Hasyim dan Putu Wijaya.

Usai acara, sastrawan Kunni Masrohanti, S.Ag didampingi Muhammad De Putra, S.Antropologi mengungkapkan rasa bangganya atas banpem komunitas yang diraih komunitas Rumah Sunting tahun ini.

"Ke depan, kita berharap semakin banyak sastrawan Riau yang mendapatkan penghargaan sastran ini. Tentu, dukungan dokumen sangat menentukan keterpilihannya nanti. Kita perlu mengingatkan para sastrawan senior tersebut agar dapat ambil bagian dan meraih penghargaan," kata Ketua Penyair Perempuan Indonesia ini.

Sementara, Hj. Tutin Apriyani, SE, istri sastrawan Fakhrunnas mengungkapkan rasa bahagianya atas penghargaan ini. Sebab, masa pengabdian dan berkarya  para sastrawan yang cukup panjang mendapat penilaian dari pihak pemerintah. Hal ini diharapkan memberikan motivasi bagi para sastrawan gnerasi sesudahnya untuk terus berkarya. *




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top