Pekanbaru berazamcom - Dari beberapa berita yang beredar di media sosial, relawan Edy Natar sangat gencar membangun komunikasi baik Kompol maupun Komsos (Komunikasi Politik dan Komunikasi Sosial). Jaringan relawan Edy Natar, khususnya relawan sahabat Edy Natar, sudah terbentuk tidak hanya di tingkat kabupaten/kota, tetapi juga sudah merambah sampai ke desa-desa.

Seorang Edy Natar, dengan latar belakang sebagai seorang anggota TNI AD dengan pangkat Jenderal bintang 1, dengan pengalaman tugas sebelumnya sebagai Komandan Kodim dan Komandan Korem, telah berhasil membentuk jaringan relawan yang solid. Hal ini terlihat dalam acara buka bersama di RM Khas Pondok Melayu beberapa waktu lalu, di mana lebih dari 1500 relawan hadir dari berbagai daerah kabupaten/kota se-provinsi Riau.

Selain membangun komunikasi dengan relawan, Edy Natar juga terlihat aktif membangun hubungan dengan beberapa tokoh politik Riau. Beberapa waktu lalu, terdapat foto salam komando Edy Natar bersama pak Syahrul Aidi, politisi Partai PKS yang akan kembali duduk di kursi DPR RI pada 2024. Belakangan, Edy Natar juga terlihat bersalaman dengan ustaz Mawardi Saleh, kader politisi Partai PKS, setelah acara sholat subuh berjemaah di Masjid Nurur Yaqin, Jalan Hangtuah Pekanbaru.

Foto terbaru menunjukkan Edy Natar bersalaman dengan Alfredi, Bupati Siak. Saat dihubungi oleh media, Edy Natar menjelaskan bahwa foto tersebut diambil menjelang hari raya Idul Fitri lalu ketika Alfredi singgah ke kediamannya di Tenayan Raya. Meskipun ada spekulasi tentang kemungkinan pasangan Edy Natar dengan Alfredi pada Pilgub yang akan datang, Edy Natar menjawab dengan tawa menghindari pertanyaan tersebut.

"Apa ada rencana pak Edy akan berpasangan dengan pak Alfredi pada Pilgub yang akan datang?", tanya awak media, "usah menyanyah kata Edy Natar dengan logat melayu Bengkalis", sambil tertawa mejawab pertanyaan wartawan.

"Oh, itu foyo kami menjelang hari raya Idul fitri yang lalu, pak Alfedri singgah ke kediaman saya di Tenayan Raya."  imbuh Edy Natar.

Popularitas Edy Natar kini menjadi sorotan publik Riau menjelang Pilgubri mendatang. Ia dianggap sebagai kartu "Joker" politik di Bumi Lancang.

Laporan: Benny Hendra
Editor    : Yanto Budiman