Pekanbaru berazamcom - Mantan Gubernur Riau Edy Natar Nasution menerima sejumlah tokoh masyarakat Riau dari Ikatan Keluarga Batak Riau (IKBR) di kediaman pribadinya di Tenayan Raya, Pekanbaru pada Rabu tanggal 10 April 2024.

Kedatangan mereka dalam konteks silaturahmi di hari raya nan Fitri 1 Syawal 1445 H. Rombongan IKBR yang dipimpin Ketua Umum IKBR Dr AB Purba SH MH tersebut datang sekira pukul 14.00 WIB.

Dalam pertemuan yang penuh keakraban dan bernuansa kekeluargaan itu, Edy Natar Nasution bercerita tentang pengalamannya sebelum, saat menjadi Danrem 031/WB hingga akhirnya terjun ke dunia politik praktis, maju Pilkada gubernur Riau tahun 2018 bersama Syamsuar dan menang hingga mencapai puncaknya sebagai Gubernur Riau definitif yang dilantik langsung oleh Presiden Jokowi di Istana Negara pada tanggal 27 November 2023 lalu. Edy dilantik sesudah Gubri Syamsuar mundur untuk mengikuti kontestasi Pileg 2024.

Edy juga bercerita tentang bagaimana membangun Riau agar lebih baik lagi ke depannya. "Riau ini sebenarnya kaya sumber daya alam yang jika dikelola dengan baik dapat menghasilkan nilai atau value bagi kesejahteraan masyarakat Riau secara keseluruhan. Tentu untuk merealisasikan impian ini butuh kolaborasi antara pemimpin dengan masyarakat, para tokoh intelektual dan akademisi, tomas (tokoh masyarakat) dan togam (tokoh Agama) serta stakeholder lainnya," kata Edy Natar Nasution.

Edy yang konsisten dan populer dengan Gerakan Solat Subuh Berjamaah (GSSB), itu juga membagi pengalamannya tentang bagaimana membangun harmonisasi antara seorang Gubernur sebagai perpanjangan tangan, menjadi mata dan telinga Pusat di daerah dengan seluruh bupati dan walikota yang ada di Riau. "Ini menjadi hal yang sangat penting agar terjadi komunikasi yang efektif dan baik antara Gubernur dengan para Bupati dan Walikota. Karena yang punya wilayah itu adalah mereka [bupati dan walikota]. Gubernur hanya bertindak sebagai kordinator atau derijen untuk menciptakan harmoni yang indah tanpa adanya ego sektoral yang berpotensi menghambat akselerasi pembangunan di Riau. Kuncinya adalah komunikasi. Tak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan jika dikomunikasikan dengan baik," terang Edy Natar.

Perbincangan semakin hangat manakala Ketua IKBR Riau AB Purba menyinggung soal Pilgubri yang menyebut Edy Natar Nasution memiliki potensi untuk kembali memimpin Riau ke depannya. "Kami melihat peluang pak Edy jika maju Pilkada gubernur Riau cukup terbuka lebar. Apalagi selama menjabat Wakil Gubernur Riau dan menjabat kurang lebih 3-4 bulan sebagai Gubernur Riau definitif ada legacy yang hingga kini masih ada dalam ingatan publik," ungkap Purba sambil menikmati hidangan ringan yang telah disiapkan tuan rumah.

Senada dengan Purba, Viator Butar Butar juga mengungkapkan hal yang sama. "Diskusi ini akan semakin menarik nantinya jika pak Edy sudah mendapatkan perahu politik untuk berlayar dalam kontestasi Pilgubri mendatang. Kita doakan semoga apa yang diniatkan pak Edy untuk memajukan Riau ini dapat terwujud," kata Viator disambut tertawa kecil para fungsionaris IKBR yang hadir.

Selain AB Purba dan Viator, ada juga Ketua Harian IKBR Fajar Menanti Simanjuntak, Ferry Sandra Pardede (Ketua IKBR Pekanbaru), Sintua Hutagaol, dan tokoh lainnya serta sejumlah srikandi atau emak-emak IKBR di antaranya Florida Herawati Mamoto, serta beberapa orang bermarga (Boru) Nasution yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Di akhir pertemuan yang berlangsung dua jam tersebut, Edy Natar Nasution berfoto bersama dengan seluruh tokoh IKBR yang hadir.

Pantauan berazamcom, setelah rombongan IKBR pulang, menyusul Ketua Projo Riau Sonny Silaban dan sejumlah tokoh agama Kristiani yakni Pendeta Simamora beserta rekannya yang lain.

Laporan: Benny Hendra
Editor    : Yanto Budiman