Kasus demam berdarah yang tiba-tiba meningkat di sejumlah daerah di Indonesia, terutama di Jawa Barat, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Fenomena ini tidak hanya menimbulkan keraguan, tetapi juga spekulasi di tengah-tengah publik.
Beberapa orang menduga bahwa peningkatan kasus demam berdarah ini merupakan bagian dari skenario atau konspirasi global, mirip dengan yang terjadi pada pandemi COVID-19. Mereka berpikir bahwa seluruh dunia dikendalikan oleh World Health Organization (WHO), dan kedaulatan negara, termasuk Indonesia, terutama dalam bidang kesehatan, dikendalikan oleh organisasi tersebut.
Namun, perlu dicatat bahwa WHO hanyalah sebuah organisasi internasional dan bukan sebuah negara. Sejumlah negara telah menolak untuk menandatangani Pandemic Treaty WHO yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada Mei 2024. Singapura dilaporkan bersedia untuk menandatanganinya, namun Indonesia masih belum mengambil keputusan.
Kita berharap agar pemerintah Indonesia tetap mengutamakan kedaulatan negara dan tidak terperangkap dalam konteks spekulasi yang berkembang. Penting bagi kita untuk tetap berdaulat dalam menangani masalah kesehatan di dalam negeri tanpa perlu terpengaruh oleh isu-isu global yang mungkin muncul.
Penulis adalah wartawan senior/Wakil Pimpinan Umum berazamcom dan Ketua Pro Jurnalismedia Siber ( PJS) Riau.