Pekanbaru, berazamcom - Koramil 04 Kecamatan Lima Puluh menjadi saksi diskusi Dialog Kebangsaan bersama Mayor Jendral Priyadi Agus Irianto, mantan Danrem 031 Wirabima tahun 2013. Dalam dialog ini, perbincangan hangat melibatkan berbagai isu kebangsaan pada Rabu (7/2/2024).
Arinaldi Yusri, mahasiswa Lancang Kuning, mengutarakan kekhawatiran terhadap guncangan demokrasi saat ini, menyoroti kebijakan pemerintah dalam geopolitik global, menquestion langkah presiden, dan mengajukan pertanyaan kritis, "Apakah pemerintah sekarang menyelamatkan Indonesia atau malah sebaliknya?" jelas Arinaldi.
Dalam menjawab, Mayor Jendral Priyadi menekankan pentingnya pemilihan yang jujur, adil, aman, dan rahasia sesuai aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Beliau juga menyinggung teori konspirasi, menegaskan bahwa menyajikan yang buruk menjadi baik adalah tidak benar.
Pertanyaan selanjutnya datang dari Omeng, perwakilan pers, yang menanyakan tentang goncangan yang terjadi dan tanggapan terhadap caci maki yang terbangun kembali. Mayor Jendral Priyadi menyarankan untuk menarik ke kesebelah kiri dan kanan agar tidak goncang, dengan menekankan perlunya kestabilan melalui perubahan aturan sesuai kondisi dan situasi saat ini.
Simbolon, perwakilan media, bertanya mengenai perselingkuhan di yudikatif, eksekutif, dan legislatif. Mayor Jendral Priyadi menanggapinya dengan menggambarkan perselingkuhan sebagai dampak ambisi dan permainan politik, sambil menekankan pentingnya menjaga kebijakan sesuai azas prioritas serta menekankan perlunya stabilisasi aturan undang-undang.
Suyanto, bagian Fungsional di dinas pendidikan, berbicara tentang idealisme masing-masing dan perkembangan demokrasi seiring waktu. Menyatakan bahwa pemimpin yang dipilih akan berkontribusi pada kemajuan bangsa.
Wan Simbolon, mahasiswa Lancang Kuning, mengajukan pertanyaan tentang bagaimana orang tua dapat membimbing mahasiswa agar tetap netral.
Robert Hendrico dari Yayasan Bangsa menekankan pemahaman terhadap politik sambil mencatat bahwa perubahan politik seringkali diprakarsai oleh mahasiswa serta kesabaran dalam mencari pembenaran.
Dialog ditutup dengan penekanan dari Mayor Jenderal Priyadi Agus Irianto dan Robert Hendrico tentang pentingnya ideologi pemikiran, pendidikan politik, dan persatuan Indonesia melalui semangat 3 serangkai. Dengan ini, diskusi menggambarkan beragam pandangan terhadap kondisi politik dan kebangsaan Indonesia saat ini.
"Mengambil esensi penting, ingat 3 serangkai bisa mempersatuan indonesia, ini disini kita tidak hanya itu namun berangkai rangkaian bisa memperkuat dan semangat persatuan dan kesatuan menggelora dalam diri kita" tutup Robert.
Laporan: Nurul
Editor : Yanto Budiman