Elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN masih berada di posisi kedua dalam berbagai hasil survei terkini yang dirilis pada akhir tahun 2023. Pasangan ini diusung oleh Partai NasDem, PKB, dan PKS, dan mereka membawa narasi perubahan dalam kampanye mereka. Mereka sering kali disebut sebagai pihak yang bertentangan dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang telah menjabat selama dua periode.

Meskipun begitu, elektabilitas AMIN masih bersaing dengan pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Di puncak survei, pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, masih menduduki posisi teratas menurut empat lembaga survei yang merilis hasil survei mereka.

Menurut survei LSI Denny JA yang dirilis pada 29 Desember 2023, elektabilitas AMIN adalah 25,3 persen. Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 17-23 Desember 2023 dengan melibatkan 1.200 responden di seluruh Indonesia. Survei ini menggunakan metode multi-stage random sampling dengan margin of error sebesar 2,9 persen. Pada survei ini, sekitar 7,9 persen responden tidak menjawab atau tidak tahu, sedangkan 0,6 persen suara tidak sah.

Lebih lanjut, survei dari Polling Institute yang dirilis pada 27 Desember 2023 menunjukkan elektabilitas AMIN sebesar 22,6 persen. Survei ini dilakukan pada 15-19 Desember 2023 dengan melibatkan 2.130 responden. Survei ini memiliki margin of error sebesar +/-2,9 persen.

Namun, survei yang digelar oleh Indikator Politik Indonesia dan dirilis pada 26 Desember 2023 menunjukkan hasil yang sedikit berbeda. Survei ini melibatkan 1.217 responden dan menemukan bahwa elektabilitas AMIN sebesar 21 persen. Survei ini dilakukan pada 23-24 Desember 2023 dan memiliki margin of error sebesar +/-2,9 persen.

Dengan elektabilitas yang stabil di posisi kedua dalam berbagai survei, pasangan calon AMIN memiliki potensi untuk masuk ke putaran kedua dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang. Selain AMIN, terdapat dua pasangan calon lainnya yang akan ikut dalam pemilihan tersebut, yaitu pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Meningkatnya elektabilitas pasangan Anies-Cak Imin bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk narasi perubahan yang mereka sampaikan kepada masyarakat. Mereka berusaha menawarkan alternatif dan solusi baru yang berbeda dari pemerintahan Presiden Joko Widodo yang sedang berlangsung.

Selain itu, adanya campur tangan Presiden Jokowi dalam upaya meloloskan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, dalam proses pengajuan ke Mahkamah Konstitusi, mungkin juga berdampak negatif terhadap pasangan Prabowo-Gibran. Hal ini mungkin membuat beberapa masyarakat merasa antipati terhadap Presiden Jokowi dan mencari alternatif lain dalam pemilihan presiden.

Bagaimanapun, penting untuk dicatat bahwa pandangan dan penilaian politik dapat bervariasi di kalangan masyarakat. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi elektabilitas pasangan calon, termasuk pandangan terhadap kinerja pemerintah, program-program yang diusung, dan juga sikap dan perilaku para kandidat.

Pilpres tinggal menghitung hari. Kita belum bisa memastikan  apakah hasil survei yang ada sama dengan yang terjadi di lapangan. Berbagai kemungkinan bisa saja terjadi. Pun bukan tak mungkin Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menang satu putaran. Atau Prabowo -Gibran maupun Ganjar-Mahfud. Meskipun peluang itu tipis. Tapi jika Tuhan berkehendak kita manusia tidak bisa menafikannya. Wait and See!

Penulis Wartawan Senior Pemred bersimpai.com/Ketua Pro Jurnalismedia Siber ( PJS) Riau.