Debat perdana capres yang mengusung format town hall meeting atau town hall dalam Pilpres 2024 menampilkan tiga kandidat yang memiliki gaya berbeda dalam menyampaikan ide dan gagasan mereka. Dalam debat tersebut, Anis dan Ganjar terlihat tampil tenang dan intelektual, sementara Prabowo menunjukkan emosi yang cukup besar.
Anis dan Ganjar berhasil menarik perhatian dengan penampilan mereka yang tenang dan terkontrol. Mereka mampu mempertahankan komposur mereka sepanjang debat dan menyampaikan argumentasi dengan gaya yang konsisten.
Mereka juga mampu menjawab pertanyaan secara terperinci dan memberikan solusi yang berdasarkan pemikiran yang matang. Penampilan mereka memancarkan kesan bahwa mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai dalam bidang pemerintahan, hukum, dan pelayanan publik.
Di sisi lain, Prabowo terlihat lebih emosional dalam penampilannya. Dia seringkali mengekspresikan kekecewaan dan frustrasi dalam tanggapannya, terutama ketika berbicara tentang isu-isu pemberantasan korupsi dan penguatan demokrasi.
Meskipun emosi dapat mencerminkan kepedulian dan keseriusan, terlalu banyak emosi dalam sebuah debat dapat menurunkan kredibilitas seorang pemimpin dan menimbulkan keraguan tentang kemampuannya dalam menghadapi tekanan dan konflik.
Namun, penting untuk dicatat bahwa respons emosional Prabowo juga mungkin menjadi daya tarik bagi beberapa pemilih yang menginginkan seorang pemimpin yang berapi-api dan berani menghadapi tantangan. Hal ini juga dapat memperkuat citra keberanian dan komitmen Prabowo terhadap isu-isu penting yang dianggapnya mendesak untuk diselesaikan.
Dalam konteks debat yang mengusung tema-tema penting seperti pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga, penting untuk mempertimbangkan kepemimpinan yang mampu menghadapi tantangan dan menyampaikan visi yang jelas.
Meskipun Ganjar dan Anis mampu menunjukkan ketenangan dan kecerdasan mereka dalam debat, tidak boleh diabaikan bahwa faktor emosi juga dapat menjadi komponen penting dalam kepemimpinan yang kuat dengan catatan jika emosional lebih dapat terkontrol dan rasional. Mungkin dengan sesekali joget-joket kecil (gemoy), Prabowo ingin menutupi keemosionalnya itu.
Dalam menjalankan tugas-tugas kepemimpinan yang berat, seorang pemimpin harus dapat mengendalikan emosi mereka dan tetap fokus pada tujuan yang lebih besar, yaitu kepentingan masyarakat.
Oleh karena itu, kemampuan untuk menunjukkan kecerdasan melalui argumen yang kokoh dan pemikiran yang matang, serta memanajemen emosi dengan baik, menjadi kualitas yang penting bagi seorang calon pemimpin.
Semoga debat berikutnya Prabowo bisa mengendalikan dan mengelola perasaannya dengan baik. Sehingga publik tidak sia-sia menonton debat calon pemimpin NKRI yang kita cintai ini.
Penulis: Pemred bersimpai.com/WPU berazam.com/Ketua Pro Jurnalismedia Siber ( PJS) Riau