Apa kabar Esemka. Pertanyaan ini mengemuka untuk merespon pernyataan Jusuf Kalla di salah satu media online nasional soal mobil Esemka yang digadang-gadang Presiden RI Ir Joko Widodo beberapa tahun lalu.
Komentar Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 terkait dengan Esemka, sebuah brand mobil dalam negeri tersebut menjadi sorotan dalam konferensi pers Economix di FISIP UI. JK menganggap hadirnya mobil fenomenal ini hanya sekadar bohong-belaka.
Pernyataan tersebut sebenarnya mencerminkan keprihatinan JK terhadap produksi mobil dalam negeri. Menurutnya, Indonesia seharusnya memiliki potensi untuk memproduksi mobil sendiri dengan mengembangkan ilmu dan teknologi otomotif dari negara lain. Namun, hal itu harus dilakukan secara serius dan jujur, tanpa ada unsur penipuan.
Menurut JK, untuk membangun brand otomotif sendiri, diperlukan kerja sama yang baik antara pengusaha dan anak muda. Tidak cukup hanya berbicara, tetapi harus ada semangat dan komitmen nyata untuk menghasilkan mobil berkualitas. Ia mengambil contoh negara lain seperti Vietnam yang berhasil menciptakan brand mobil sendiri melalui upaya serius.
JK juga menyoroti kekayaan Indonesia yang seringkali diambil oleh negara lain, termasuk China. Ia mengajak Indonesia untuk memiliki sikap percaya diri dan berjuang dalam menguasai teknologi. Menurutnya, Indonesia seringkali merasa rendah diri dan tidak yakin bahwa mereka bisa menguasai teknologi seperti negara lain.
Namun, faktanya Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan mampu bersaing dengan negara-negara lain. Indonesia telah berhasil mengelola teknologi dalam pengelolaan smelter, yang saat ini telah beroperasi sebanyak 116 smelter. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia mampu menguasai teknologi dan menghasilkan kemajuan yang nyata.
JK menekankan pentingnya kepercayaan diri dalam memanfaatkan sumber daya alam tersebut. Ia menyatakan bahwa kemajuan hanya dapat tercapai dengan memiliki pengaruh politik dan penguasaan teknologi. Tanpa kemampuan ini, Indonesia akan rentan dijajah oleh negara-negara yang memiliki teknologi dan sumber daya modal.
Kritik JK terhadap Esemka sebenarnya merupakan panggilan untuk Indonesia agar lebih serius dalam mengembangkan industri otomotif nasional. Melalui kerja sama yang baik, semangat nyata, dan kepercayaan diri, Indonesia bisa mencapai kemajuan yang diinginkan dan menjadi negara yang mampu bersaing global dalam industri otomotif.
Penulis: Yanto Budiman Situmeang/Pemred bersimpai.com/WPU berazam.com/Ketua DPD Pro Jurnalismedia Siber (PJS) Riau