Baru delapan bulan menjabat, Kapolda Gorontalo Irjen Pol Angesta Romano Yoyol telah menunjukkan komitmennya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pengayom masyarakat Gorontalo. Dengan latar belakang pengalaman yang panjang di Kepolisian RI, ia telah memperoleh jabatan-jabatan strategis dan berbagai pendidikan yang mendukung kemampuannya dalam menjalankan tugasnya.

Salah satu bukti nyata dari komitmen Kapolda Yoyol adalah dengan melaksanakan program-program yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan dan kelestarian alam. Sebagai contoh, ia memimpin kegiatan penanaman 10 juta pohon di SPN Polda Gorontalo. Selain itu, Kapolda Gorontalo juga menerapkan program Jumat Barokah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat melalui berbagai kegiatan sosial yang dilakukan oleh bhabinkamtibmas.

Komitmen Kapolda Yoyol tidak hanya terbatas pada aspek lingkungan dan sosial, tapi juga dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Dalam melaksanakan tugas kepolisian, Kapolda Gorontalo telah menunjukkan profesionalismenya dan mematuhi prinsip-prinsip Presisi yang dicanangkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dalam melaksanakan tugasnya, Kapolda Yoyol selaras dengan moto "Rastra Sewakotama" yang berarti Abdi Utama bagi Nusa Bangsa, yang mengemban tugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

Jumat (17/11/2023) kemaren Kapolda Gorontalo menambah satu bukti komitmennya dalam melayani masyarakat. Ia meresmikan gedung Yanma ( Pelayanan Markas) di Polda Gorontalo. Dengan diresmikannya pemakaian gedung ini Yoyol berharap pelayanan bagi seluruh warga Gorontalo dapat lebih ditingkatkan lagi kedepan.

Dengan adanya komitmen Kapolda Gorontalo Irjen Pol Angesta Romano Yoyol dalam mengaktualisasikan konsep Presisi Polri, diharapkan kondisi sosial, keamanan, dan ketertiban masyarakat di wilayah Gorontalo dapat semakin terjaga dengan baik. Program-program yang dilakukan Kapolda Yoyol juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi institusi lain dan masyarakat umum untuk ikut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

Profil Singkat

Kapolda Yoyol (panggilan akrabnya) adalah perwira polisi kelahiran 21 Februari 1966 atau kini usianya 57 tahun.

Lulusan Akpol 1989 ini diketahui memiliki sepak terjang yang lama di Kepolisian RI.

Ia diketahui merupakan jenderal bintang dua dengan jabatan Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.

Pria humanis dan komunikatif ini  juga disebut-sebut memiliki pengalaman yang cukup banyak di bidang reserse.

Berikut sejumlah pendidikan yang ditempuh Angesta Romano Yoyol:

AKPOL (1989)

PTIK

SESPIM

LEMHANNAS (2014)

Sejumlah jabatan  yang pernah diemban di antaranya:

Kasat Serse Polres Metro Jakpus (2002—2004)

Kapolres KP3 Tanjung Priok

Wakapolres Metro Jakpus (2008)

Kaden 88/Antiteror Polda Metro Jaya

Kapolres Metro Jakarta Pusat (2011)

Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri[2] (2014)

Kapolrestabes Bandung (2014)

Kabagjianling Rojianstra Sops Polri (2016)

Wakapolda Lampung (2017)

Karo RBP Srena Polri (2018)

Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri (2020)

Kapolda Gorontalo (2023)

Angesta Romano Yoyol juga diketahui bergelar Datuak Gindo Sati atas hasil musyawarah dan mufakat kaum Suku Koto Nan Baranam.

Penyematan gelar ini karena ia diangkat menjadi salah satu pemimpin kaum Suku Koto Nan Baranam Kanagarian Gunuang.

Sebagai sosok yang berasal dari ranah Minangkabau, Yoyol selalu memegang teguh peribahasa "Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit Dijunjung".

 Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang sudah sepatutnya mengikuti atau menghormati adat istiadat yang berlaku di tempat ia hidup atau tinggal. Dan Yoyol sudahra membuktikan ini dimanapun Ia bertugas sebagai abdi negara termsuk di bumi Gorontalo.


Penulis: Wartawan Senior/Ketua Pro Jurnalismedia Siber (PJS) Riau/Penerima Press Card Number One (PCNO)