Minggu, 19 Mei 2024

Breaking News

  • 3 Tahun Kepemimpinan Rektor: Sportivitas Persaudaraan Menuju UIN Suska Terbilang dan Gemilang   ●   
  • Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan   ●   
  • Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara   ●   
  • Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP   ●   
  • Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024   ●   
Styrofoam Sebabkan Kanker, Ini Penggantinya yang Ramah Lingkungan
Kamis 07 September 2023, 16:28 WIB
Teks foto : Foto tim Stymays (kiri-kanan: Ghifari Fadhil Rahman, Laila Vutri, Syifa Sabrina, I Putu Krisna Adi Putra)

Jakarta, Berazam.com : Persoalan sampah masih terus menjadi pekerjaan rumah akibat kenaikannya dari tahun ke tahun. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendata pada tahun 2022 jumlah sampah plastik di Indonesia mencapai 12,54 juta ton, naik dari tahun 2021 yang berjumlah 11,54 juta ton. Diantara sampah tersebut, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mendapati bahwa kemasan makanan seperti styrofoam menjadi sampah yang paling banyak mencemari lingkungan.

Tergolong sebagai sampah yang sulit terurai, LIPI menyebutkan sampah styrofoam membutuhkan waktu sekitar 500 sampai 1 juta tahun untuk terurai. Selain itu, The National Bureau of Standards Center for Fire Research menemukan bahwa styrofoam dibentuk dari 57 jenis bahan kimia. Sehingga penggunaan styrofoam sebagai kemasan makanan juga dapat memungkinkan karsinogenik atau zat pemicu sel kanker bagi manusia (International Agency for Research on Cancer, 2018).

Menyadari bahaya styrofoam yang mengintai lingkungan dan kesehatan, Mahasiswa Universitas Pertamina (UPER) yaitu Ghifari Fadhil Rahman, I Putu Krisna Adi Putra, Ismail Khozin, Laela Vutri dan Syifa Sabrina, menginisiasi pembuatan kemasan makanan dengan konsep bioform.

“Inovasi pengemasan makanan ini muncul dari kekhawatiran pencemaran lingkungan yang semakin memburuk, dan bahaya kesehatan yang mengintai selama pemakaian jangka panjang. Selain itu, konsep bioform kami turut pertimbangkan dari sisi pengelolaan sampah hayati di lingkungan terbuka serta peluang ekonomisnya,” jelas Ghifari dalam wawancara daring (4/9).

Kemasan makanan bioform yang diberi nama Stymays (Styrofoam From Zea Mays) tersebut memanfaatkan batang jagung sebagai bahan utama pembuatannya. Ia dipilih karena menjadi sampah tebesar dalam produksi jagung di Indonesia. BPS Sumatera Barat mencatat jumlah sampah batang jagung mencapai 62,3% atau 42.055 ton dari total 67.505 ton sampah tanaman jagung.

“Dengan menggunakan bahan 100% berasal dari hayati, Stymays dapat terurai dengan sempurna hanya dalam waktu 1 sampai 2 tahun. Hal ini akan mengurangi jumlah tumpukan sampah kemasan makanan yang umumnya baru bisa terurai lebih dari 100 tahun. Selain itu Stymays kami rancang dengan desain yang berbeda dari produk styrofoam. Sehingga memiliki daya tarik yang besar terhadap upaya substitusi styrofoam ke produk ramah lingkungan,” tambah Ghifari.

Tim Stymays kini tengah mengembangkan produksi massal sebagai kemasan makanan untuk komersialisasi. Selain unggul dalam bidang lingkungan dan kesehatan, Stymays juga memiliki keunggulan lainnya seperti kemasan tersebut dapat digunakan sebagai pot tanaman untuk menjadi pupuk yang dinilai efektif dalam membantu pertumbuhan tanaman.

Pengembangan usaha Stymays milik Ghifari dan tim tergabung dalam inkubasi bisnis UPER. Inkubasi bisnis UPER merupakan fasilitas pengembangan unit bisnis yang akan didirikan maupun sedang dijalankan oleh mahasiswa serta alumni UPER.

“Inkubasi bisnis UPER bekerja sama dengan berbagai mentor yang berpengalaman dalam pengembangan usaha. Kami juga memfasilitasi dari segi pendanaan sebagai modal dalam membangun unit bisnis. Melalui pendampingan tersebut unit bisnis dipersiapkan untuk dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar nantinya serta turut membantu mahasiswa mengasah keterampilan dalam berwirausaha,” jelas Wahyu Agung Pramudito, Ph.D., Direktur Inovasi dan Kewirausahaan.

Saat ini kampus besutan PT Pertamina (Persero) tengah membuka peluang untuk berkuliah di Universitas Pertamina. Melalui Seleksi Ujian Masuk Tanpa Tes Periode September yang tengah dibuka hingga 14 September 2023. Untuk informasi selengkapnya dapat mengakses melalui laman https://pmb.universitaspertamina.ac.id/

Bzam03




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top