PEKANBARU - Civitas Akademika Bahasa Inggris, Fakultas Pendidikan dan Vokasi (Fadiksi) Unilak lakukan, Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Wisata Koto Mesjid atau lebih dikenal Kampung Patin, Kampar.

PKM ini memberikan pelatihan guiding untuk pemuda, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dan Asosiadi Desa Wisata Indonesia (Asidewi) Riau.

Itu disampaikan Dosen Pendidikan Bahasa Inggris, Fadiksi Unilak, Syaifullah, SPdI, MPd. Ia menyampaikan pelatihan ini bekerja sama dengan Asidewi Koto Masjid Kampar pada Kamis (12/1/2023).

Syaifullah mengatakan, pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas masyarakat di Kampung Patin. Desa ini dipilih jadi pengabdian, karena topik yang dibawa yakni guiding.

"Asidewi Koto Masjid Kampar menyampaikan kelompok sadar wisata di sana, level guiding masih biasa saja. Maka itu kita berikan materi guiding dasar. Ke depan kita akan beri pelatihan guiding bahasa Inggris," ujar Syaifullah, Jumat (13/1/2023).

Alasan kedua, karena Desa Koto Masjid meraih Terbaik II Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Sehingga masyarakat ingin meningkatkan wisatawan juga datang dari turis luar negeri.

"Mereka ada visi misi. Mereka berambisi desa wisata mereka dikenal internasional. Maka itu perlu patner, seperti kampus untuk berkolaborasi dengan mereka. Maka itu kami memberikan ilmu guiding dasar," sebutnya.

Apalagi secara atraksi wisata di Kampung Patin juga luar biasa. Ia membandingkan, jika wisata Sumatera Barat (Sumbar) memang menang dari sisi alam. Tetapi kalau kelengkapan variasi atraksi wisata, Kampung Patin lebih lengkap.

"Misal, tidak lama keliling kampung patin. Semua ada di sana. Ada sungai, air terjun, enggak perlu jauh. Atau 40 menit dari situ ada Wisata Gulamo. Kita juga dapat kuliner olahan cemilan terbuat dari patin. Kemudian kalau mau eduwisata, ekowisata ada. Mau nginap juga ada homestay. Semua lengkap," katanya.

Atas alasan itu, Syaifullah turut semangat membagikan ilmu kepada kelompok sadar wisata di Kampung Patin. Apalagi masyarakat juga memiliki kemauan yang tinggi, untuk meningkatkan kualitasnya.

"Kita support masyarakat Desa Wisata Koto Mesjid menjadi unggulan bukan hanya Riau, tapi juga dunia. Pelatihan ini juga bukan yang terakhir, akan keberlanjutan. Pelatihan guiding kemarin itu hanya awal. Selanjutnya guiding dalam Bahasa Inggris," sebutnya. (rilis)