Jakarta, berazamcom - Pemimpin koalisi Pakatan Harapan (PH), Anwar Ibrahim, telah ditunjuk menjadi perdana menteri baru Malaysia pada Kamis (24/11) oleh Raja Al-Sultan Abdullah, usai drama karena tak ada pemenang mutlak dalam pemilu akhir pekan lalu.
"Setelah mempertimbangkan pandangan Yang Mulia Penguasa Melayu (sultan-sultan Malaysia), Yang Mulia (Raja Abdullah) telah memberikan persetujuan untuk menunjuk Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-10," kata pernyataan Istana Negara seperti dikutip AFP.
Dilansir dari CNNIndonesia.com, Anwar Ibrahim akhirnya menjadi PM baru Malaysia setelah drama panjang karena tak ada pemenang mutlak dalam pemilu akhir pekan lalu.
Berdasarkan hasil pemilu yang keluar pada Minggu (20/11), tak ada satu pun partai atau koalisi berhasil memegang mayoritas.
Menurut konstitusi Malaysia, untuk membentuk kabinet, partai atau koalisi perlu 112 suara dari total 222 kursi parlemen. Pemegang mayoritas ini yang berhak memberikan nama calon PM ke raja.
Dalam pemilu, koalisi pimpinan Anwar, Pakatan Harapan (PH), memang meraih suara terbanyak dalam pemilu akhir pekan lalu dengan 82 kursi. Namun, angka tersebut tak cukup untuk meraih mayoritas.
Sementara itu, koalisi pendukung Muhyiddin, Perikatan Nasional (PN), hanya mendapat 73 kursi.