
KUALA LUMPUR ~ Politisi kondang Malaysia Dato’ Sri Dr Anwar Ibrahim adalah salah satu tokoh negeri jiran yang datang langsung melayat Prof Dr Azyumardi Azra MPhil MA CBE, Ketua Dewan Pers Indonesia (2022~2027) yang meninggal di Malaysia, Minggu akibat penyakit jantung (18/9). Saat melayat bersama istrinya Wan Azizah Wan Ibrahim di Hospital Serdang Selangor saat itu, Dato’ Anwar yang bersahabat baik dengan Azyumardi, sempat diwawancarai oleh Ridar Hendri, wartawan senior Riau.
Menurut Anwar Ibrahim, dia sudah kenal sejak lama dengan almarhum, karena sering berinteraksi, berdiskusi, dan bekerjasama untuk kepentingan negara masing-masing. “Allahyarham (almarhum-Red) orangnya baik. Intelektual Muslim Indonesia yang moderat,” pujinya.
Karena itu beliau dapat menjadi moderator yang bijak dalam menjembatani beragam pemikiran tentang Islam di Indonesia, dan antar ummat beragama. “Tak banyak tokoh Muslim seperti beliau. Saya agak tahu soal ini, bahkan dibandingkan dengan orang-orang Malaysia lainnya,” ujar Anwar yang sore itu tampak lebih muda dari usianya.
Karena itu, kata Anwar, bagi anak-anak muda Malaysia yang tergabung dalam ABIM (Angkatan Belia Islam Malaysia), beliau menjadi contoh yang ideal. “Kami selalu jemput beliau untuk memberikan pencerahan kepada kawula muda ABIM. Beliau ke Malaysia kali ini, juga untuk kepentingan itu. Sayang beliau cepat pergi,” ujarnya sedih.
Dr Anwar Ibrahim juga salut dengan jiwa reformis yang dimiliki almarhum Prof Azyumardi Azra. “Reformasi dan pembaharuan yang terjadi di Indonesia selama ini, sedikit banyak diwarnai oleh pemikiran almarhum,” kata Anwar yang petang itu mengenakan kemeja slim biru muda dan jam tangan digital hitam ala anak muda milenial sekarang.
Tetapi yang paling mengesankan Anwar Ibrahim dari sosok Azyumardi, ialah sikap kental anti korupsi yang dipegang teguhnya. “Prof Azyumardi Azra sangat anti korupsi. Dari segi ini, saya satu pemikiran dengan dia. Sikap ini perlu dipelihara dan dikembangkan-luaskan, karena sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup negara dan masa depan rakyatnya,” pungkas Anwar.
Prof Azyumardi Azra meninggal Minggu siang (18/9) setelah sehari mengalami koma dan dirawat di Hospital Serdang Selangor, 35 km dari Kuala Lumpur. Almarhum dilarikan ke rumah sakit itu sesaat setelah mendarat di Bandara KL karena mendadak sesak nafas berat. Anwar dan istri memberikan support dan kemudahan kepada Du es Indonesia untuk Malaysia yang memulangkan jenazah ke Indonesia. Mantan Wapres Yusuf Kalla mengirim jet khusus untuk membawa pulang jenazah Senin pagi esoknya. Almarhum dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. ***