Lima Kombinasi Obat untuk COVID-19 dan Efek Sampingnya
Minggu 14 Juni 2020, 22:50 WIB
Lima kombinasi obat itu merupakan hasil penelitian Unair, BIN, dan BNPB.
berazamcom-Gugus Tugas Percepatan dan Penangananan COVID-19 nasional mengumumkan hasil temuan lima kombinasi obat-obatan yang dinilai efektif digunakan untuk mengobati pasien yang terinfeksi SARS-Cov2 atau COVID-19.
Lima kombinasi obat merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga (Unair) bekerjasama dengan Badan Inteljen Negara (BIN) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Unair Purwati dalam keterangan resminya, Jumat (12/6/2020) lalu mengungkapkan lima kombinasi obat itu yakni loprinavir-ritonavir-azitromisin, loprinavir-ritonavir-doxixiclin, loprinavir-ritonavir-klaritomisin, hidroksiklorokuin-azitromisin dan hidroksiklorokuin-doksisiklin.
"Kita mengecek efektivitas. Sampai seberapa lama efektivitas obat tersebut kemudian kita juga mengecek beberapa faktor inflamasi dan antiinflamasi," kata Purwati.
Hasilnya lima kombinasi obat tersebut dinilai memiliki efektivitas cukup bagus. Obat-obatan itu dapat menghambat virus masuk ke dalam cell target, kemudian juga menurunkan perkembangan virus itu di cell.
"Hal ini kita ikuti secara bertahap mulai 24 jam, 48 jam dan 78 jam maka virus tersebut dari yang jumlahnya ratusan ribu maka di sini jadi undetected," ujar Purwati yang juga merupakan pengajar di Departemen Ilmu Penyakit Dalam Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi, Fakultas Kedokteran (FK) Unair tersebut.
Efek Samping dan Efektivitasnya
Guru Besar Farmakologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zuliies Ikawati mengatakan lima kombinasi obat tersebut merupakan obat-obatan yang sebagian sudah beredar dan digunakan. Salah satunya yakni hidroklokuin yang sejak awal digunakan oleh pemerintah dalam pengobatan COVID-19.
Presiden Joko Widodo pada 20 Maret 2020 lalu juga mengatakan telah menyiapkan 3 juta butir klorokuin untuk pengobatan COVID-19. Kemudian Lopinavir atau ritonavir yang merupakan kombinasi obat antivirus yang biasa digunakan untuk virus HIV.
Jenis virusnya berbeda dengan virus Corona, tetapi sama-sama virus RNA.
"Selama ini sudah dicobakan juga untuk pasien COVID-19 secara klinis. Hasilnya masih bervariasi, dan biasanya obat ini dikombinasi dengan obat lain, seperti interferon," ujarnya seperti dilansir media ini dari Tirto, Ahad (14/6/2020).
Kemudian azitromisin, doksisiklin, dan klaritromisin adalah golongan obat antibiotika. Obat-obat ini biasanya dipakai untuk pengobatan infeksi saluran pernafasan seperti pneumonia. Pada pasien COVID-19, kata Zuliies obat-obat ini sudah dipakai dikombinasikan dengan antivirus, seperti hidroksiklorokuin atau klorokuin.
Kelima kombinasi obat tersebut jika memang memiliki aktivitas antivirus khususnya untuk COVID-19, maka bisa diharapkan efektivitasnya. Terlebih memang kata dia obat-obatan itu selama ini memang telah digunakan untuk pengobatan pasien COVID-19.
Menurutnya, penelitian yang dilakukan oleh Unair hanyalah sebagai pembuktian bahwa obat-obat yang selama ini dipakai untuk terapi memang punya efek antivirus terhadap COVID-19. Sebab yang diuji tersebut bukanlah obat baru.
Meski telah diuji dan dianggap efektif, akan tetapi obat-obatan itu kata Zuliies bukan tanpa risiko. Sebab obat-obatan tersebut memiliki sejumlah efek samping yang harus diperhatikan sesuai dengan kondisi pasien.
Untuk lopinavir atau ritonavir kata Zuliies memiliki efek samping pada gangguan liver. Sehingga pasien yang mengkonsumsi obat tersebut harus dipantau fungsi livernya. Kemudian Azitromisin memiliki efek ke perpanjangan QT interval terkait dengan irama jantung.
"Jadi perlu hati-hati untuk pasien dengan gangguan jantung," ujarnya.
Lalu untuk klaritromisin dan doksisiklin efek sampingnya kata dia lebih pada gangguan saluran cerna, seperti diare dan mual muntah.
"Klorokuin dan hidroksiklorokuin sendiri juga punya efek ke gangguan irama jantung, sehingga jika akan dikombinasi dengan azitormisin harus hati-hati, dengan pemantauan EKG yang ketat," ujarnya. **
[]sumber: tirto.id
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Sabtu 09 September 2023
Jalin Silaturahmi, Sahabat Fuja ''Sejiwa Sehati'' Gelar Turnamen Domino Diikuti 500 Peserta
Berita Terkini
Minggu 28 April 2024, 20:59 WIB
Klaim Amerika Serikat: Temukan Bukti China Intervensi Pilpres 2024?
Minggu 28 April 2024, 11:05 WIB
APTISI Riau Bahas Proker 2024 Dalam Upaya Kontribusi Pada Pendidikan Tinggi di Riau
Minggu 28 April 2024, 08:10 WIB
Permainan Politik Edy Natar Nasution dan Sinyal Dukungan Partai
Jumat 26 April 2024, 21:04 WIB
CERI Pertanyakan Hakim Tipikor Jakarta Yang Tidak Menghadirkan Nicke dan Dwi Sucipto Dalam Sidang Kasus Pengadaan LNG Pertamina Dengan Corpus Criti Liquefaction
Jumat 26 April 2024, 20:51 WIB
Edy Natar Bergerak Cepat, Jalin Silaturahmi dengan Parpol
Jumat 26 April 2024, 18:14 WIB
RDP PPDB, DR. Karmila Sari: Komisi V DPRD Riau Rekomendasi Penilaian Langsung Oleh Siswa
Jumat 26 April 2024, 18:08 WIB
Kabar Duka, Bupati Indragiri Hilir 2 Periode, Indra Mukhlis Adnan Meninggal Dunia
Jumat 26 April 2024, 18:02 WIB
Kolaborasi yang Apik STY dengan Pemain, Hantarkan Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23 2024
Jumat 26 April 2024, 10:59 WIB
Terkait Lesapnya Dana Nasabah BRI Makassar Rp 400 Juta, Ini Tanggapan Pihak BRI
Kamis 25 April 2024, 15:40 WIB
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024, Ini Kata Orang BI