Bakal Calon Bupati Upayakan Pilkada Rohul Diikuti 3 Pasangan Calon
Senin 03 Februari 2020, 08:04 WIB
ist
Pasir Pengaraian, berazamcom - Peta politik jelang Pilkada Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) kian memananas. Berapa kandidat, kecuali bakal Calon Petahana, mendorong Pilkada Rohul ini hanya diikuti 3 pasangan calon. Untuk memuluskan hal itu, komunikasi politik antar bakal calon akan segera dilakukan dalam waktu dekat.
Adalah Ketua DPC Partai Demokrat Rohul Kelmi Amri SH yang menginisiasi rencana tersebut. Bahkan, politisi yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Riau tersebut menegaskan dirinya akan mengurungkan niatnya maju pada Pilkada Rohul, jika nantinya sudah ada 3 pasangan Calon.
“Kita menginginkan desain Pilkada Rohul itu sedikit calon yang maju. Ketika Demokrat berkoalisi dengan Golkar, PKS, Nasdem PKB dan PAN tentu secara otomatis calon hanya akan ada 3 pasang saja dan itu sedang kita desain,” cakapnya, Ahad (2/2/2020) usai menyampaikan visi Misi Penjaringan Partai Golkar Rohul.
Kelmi menjelaskan konsep dirinya dari awal adalah bagaimana membangun koalisi antara Demokrat dengan parpol lainnya terlebih dahulu. Apalagi, sebagian partai yang membuka penjaringan itu hampir sama tokoh yang mendaftar di penjaringan Partai Demokrat.
“Kita ingin bangun kesepahaman bersama. Siapa yang paling layak diusung di pilkada ini sekalipun dari partai lain seperti PKB, Nasdem atau 4 partai lainnya seperti PAN dapat berembuk siapa yang paling siap untuk maju. Tapi kan tetap parameternya harus jelas, ada basisnya survei, track record calon ataupun kekuatan kompetitor yang ada. Nah inikan harus kita ramu,” cakap Kelmi.
"Persoalan saya maju atau tidak maju itu tergantung dukungan parpol. Tidak ada garansi bagi saya mendapatkan dukungan dari Golkar, PAN, PKB dan Nasdem. Maksud saya ini dulu yang kita rembukkan, bangun dulu rumahnya baru isinya siapa yang patut dan layak yang mengisinya," jelasnya.
Melalui pola politik seperti ini, Kelmi berharap akan menjadikan pekerjaan pemenangan pilkada Rohul sebagai kerja partisipatif dan gotong royong. Ia juga berharap kepada semua tokoh yang sudah menyatakan maju untuk sama-sama mendesain Pilkada semurah mungkin dengan cara sepert ini.
“Kalau semangat personal yang kita kedepankan, akhirnya kita akan menghadapi pilkada yang diwarnai perang urat saraf dan perang logistik dan itu tidak baik bagi demokrasi kita,” tuturnya.
Dengan hanya 3 pasang calon, lanjut Kelmi, diharapkan Pemerintatah yang dihasilkan pada Pilkada itu didukung lebih dari 30 persen masyarakat Rohul sehingga diharapkan menciptakan pemerintahan yang stabil.
“Membangun negeri ini harus didukung stabilitas baik ekonomi, politik, semuanya harus stabil. kalau 4 pasangan calon maka dukungan kemenangan itu tidak sampai 30 persen. Legitimasi Pemerintah secara dejure memang didapatkan tapi secara de facto tidak mendapatkan legitimasi kuat dari Masyarakat,” tegasnya.
Kelmi menyatakan dirinya tidak menginginkan lagi Rohul terjebak dalam kecelakaan sejarah, dimana kontestasi Pilkada terkadang membenturkan masyarakat pada pilihan yang rumit dan ujungnya, masyarakat terjebak dalam pilihannya.
“Kita tidak ingin pemerintah diurus sembrono dan kita tidak ingin Rohul diurus orang yang tidak mengedepan kepentingan Rohul. Inilah yang terjadi sekarang, Pemerintah Rohul ke depan harus dikeloala orang-orang profesional dan bertanggung jawab terhadap pembangunan Rohul,” tegasnya.
Di tempat yang sama, pendapat Kelmi Amri ini diSambut baik cakal calon bupati lainya Ir. H. Hafith Syukri MM. Menurut Ketua DPC PKB Rohul tersebut, pendapat Kelmi Amri perlu segera disikapi.
Menurut mantan Wabup Rohul ini, kondisi ril saat ini diperlukan sebuah komitmen bersama, untuk bisa maju bersama, bagaimana Rokan Hulu lebih baik ke depan.
Adalah Ketua DPC Partai Demokrat Rohul Kelmi Amri SH yang menginisiasi rencana tersebut. Bahkan, politisi yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Riau tersebut menegaskan dirinya akan mengurungkan niatnya maju pada Pilkada Rohul, jika nantinya sudah ada 3 pasangan Calon.
“Kita menginginkan desain Pilkada Rohul itu sedikit calon yang maju. Ketika Demokrat berkoalisi dengan Golkar, PKS, Nasdem PKB dan PAN tentu secara otomatis calon hanya akan ada 3 pasang saja dan itu sedang kita desain,” cakapnya, Ahad (2/2/2020) usai menyampaikan visi Misi Penjaringan Partai Golkar Rohul.
Kelmi menjelaskan konsep dirinya dari awal adalah bagaimana membangun koalisi antara Demokrat dengan parpol lainnya terlebih dahulu. Apalagi, sebagian partai yang membuka penjaringan itu hampir sama tokoh yang mendaftar di penjaringan Partai Demokrat.
“Kita ingin bangun kesepahaman bersama. Siapa yang paling layak diusung di pilkada ini sekalipun dari partai lain seperti PKB, Nasdem atau 4 partai lainnya seperti PAN dapat berembuk siapa yang paling siap untuk maju. Tapi kan tetap parameternya harus jelas, ada basisnya survei, track record calon ataupun kekuatan kompetitor yang ada. Nah inikan harus kita ramu,” cakap Kelmi.
"Persoalan saya maju atau tidak maju itu tergantung dukungan parpol. Tidak ada garansi bagi saya mendapatkan dukungan dari Golkar, PAN, PKB dan Nasdem. Maksud saya ini dulu yang kita rembukkan, bangun dulu rumahnya baru isinya siapa yang patut dan layak yang mengisinya," jelasnya.
Melalui pola politik seperti ini, Kelmi berharap akan menjadikan pekerjaan pemenangan pilkada Rohul sebagai kerja partisipatif dan gotong royong. Ia juga berharap kepada semua tokoh yang sudah menyatakan maju untuk sama-sama mendesain Pilkada semurah mungkin dengan cara sepert ini.
“Kalau semangat personal yang kita kedepankan, akhirnya kita akan menghadapi pilkada yang diwarnai perang urat saraf dan perang logistik dan itu tidak baik bagi demokrasi kita,” tuturnya.
Dengan hanya 3 pasang calon, lanjut Kelmi, diharapkan Pemerintatah yang dihasilkan pada Pilkada itu didukung lebih dari 30 persen masyarakat Rohul sehingga diharapkan menciptakan pemerintahan yang stabil.
“Membangun negeri ini harus didukung stabilitas baik ekonomi, politik, semuanya harus stabil. kalau 4 pasangan calon maka dukungan kemenangan itu tidak sampai 30 persen. Legitimasi Pemerintah secara dejure memang didapatkan tapi secara de facto tidak mendapatkan legitimasi kuat dari Masyarakat,” tegasnya.
Kelmi menyatakan dirinya tidak menginginkan lagi Rohul terjebak dalam kecelakaan sejarah, dimana kontestasi Pilkada terkadang membenturkan masyarakat pada pilihan yang rumit dan ujungnya, masyarakat terjebak dalam pilihannya.
“Kita tidak ingin pemerintah diurus sembrono dan kita tidak ingin Rohul diurus orang yang tidak mengedepan kepentingan Rohul. Inilah yang terjadi sekarang, Pemerintah Rohul ke depan harus dikeloala orang-orang profesional dan bertanggung jawab terhadap pembangunan Rohul,” tegasnya.
Di tempat yang sama, pendapat Kelmi Amri ini diSambut baik cakal calon bupati lainya Ir. H. Hafith Syukri MM. Menurut Ketua DPC PKB Rohul tersebut, pendapat Kelmi Amri perlu segera disikapi.
Menurut mantan Wabup Rohul ini, kondisi ril saat ini diperlukan sebuah komitmen bersama, untuk bisa maju bersama, bagaimana Rokan Hulu lebih baik ke depan.
“Harus segera ditindaklanjuti. Maka dari itu ke depan akan lakukan pertemuan yang lebih intens dengan seluruh kandidat dan partai politik bagaimana menyatukan visi agar di Pilkada ini cukup 3 pasang calon saja yang bertarung,” pungkasnya.*
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Sabtu 18 Mei 2024, 19:28 WIB
Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan
Sabtu 18 Mei 2024, 18:10 WIB
Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya
Jumat 17 Mei 2024, 10:41 WIB
Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka
Kamis 16 Mei 2024, 13:18 WIB
Tuhan Sedang Menyapa Kita
Kamis 16 Mei 2024, 07:57 WIB
Konsistensi Syamsuar Dipertanyakan: Dulu Tidak Maju, Sekarang Maju, Harris pun Merasa Tertipu?
Rabu 15 Mei 2024, 15:08 WIB
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024