Pekanbaru, berazam.com : Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu bentuk kontribusi perguruan tinggi dalam mendorong pemberdayaan masyarakat, terutama Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Satu-satunya Tim Dosen di Universitas Islam Riau (UIR) berhasil meraih hibah kompetisi Pengabdian Masyarakat selama 3 tahun, dalam skema Pemberdayaan Berbasis Kewirausahaan melalui Program Pemberdayaan Mitra Usaha Produk Unggulan Daerah (PM-UPUD) tahun 2024, yang di danai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Tim dosen yang terlibat dalam kegiatan ini berasal dari berbagai program studi di UIR, membentuk tim PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) yang beragam dalam hal keilmuan dan pengalaman. Adapun Ketua tim, Dr Made Devi Wedayanti, SAP MSi (Prodi Administrasi Publik UIR) dengan didukung anggota Apri Siswanto, SKom, MKom, PhD (Prodi Teknik Informatika UIR), Dr Hj Eva Sundari, SE MM (Prodi Manajemen UIR), dan Yeni Kusumawaty, STP MM PhD (Prodi Agribisnis UNRI).
Selain itu pengabdian masyarakat membawa empat mahasiswa UIR yaitu Adli Faiser, Aprilia, Prendy Prafes dan Muhammad Fikram aktif terlibat dalam pelaksanaan program.
Proposal yang berhasil meraih hibah adalah "Pengembangan Produk dan Pemasaran UMKM Kerupuk Sagu Berbasis E-Commerce di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau".
Proses proposal mengusung metode tahapan yang komprehensif untuk melakukan sosialisasi, bantuan, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan, evaluasi, dan keberlanjutan program.
Kepada wartawan, Dr Made Devi Wedayanti menjelaskan tujuan dari PM-UPUD adalah untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi UMKM Kerupuk Sagu Uwit dan Kerupuk Sagu Sina di wilayah tersebut, terutama dalam hal produksi, manajemen, dan pemasaran.
"Dengan berbagai tahapan yang disusun dengan cermat, diharapkan UMKM dapat berkembang dan bersaing secara sehat di pasar," jelasnya.
Lebih lanjut Dosen Pascasarjana UIR tersebut menjelaskan pada tahun pertama pelaksanaan program, fokus utama tim adalah menyelesaikan permasalahan di bagian produksi dan manajemen UMKM yang menjadi mitra. Dari proses produksi yang masih manual hingga permasalahan manajemen administratif, berbagai solusi diberikan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.
Namun demikian, permasalahan yang dihadapi UMKM Kerupuk Sagu Uwit dan Sagu Sina meliputi proses produksi yang belum terotomatisasi dan manajemen yang kurang terstruktur. "Dengan bantuan mesin produksi, pelatihan SOP, pembukuan laba rugi, hingga proses sertifikasi halal dab PIRT produk UMKM diberikan solusi yang tepat untuk peningkatan kinerja mereka," ujar Dr Made Devi Wedayanti.
Ia berharap pelaksanaan kegiatan PM-UPUD ini telah memberikan dampak positif yang signifikan, mulai dari peningkatan produksi hingga pengetahuan dan keterampilan manajerial para mitra.
"Adanya bimbingan dan pendampingan yang intens, UMKM mampu bertransformasi secara berkelanjutan," tambahnya.
Keberhasilan satu-satunya tim dosen di UIR dalam meraih hibah PM-UPUD menjadi bukti nyata akan kontribusi perguruan tinggi dalam pemberdayaan masyarakat. Dengan sinergi yang baik antara berbagai pihak, program ini diharapkan akan berlanjut dan memberikan dampak yang berkelanjutan, ungkap Ketua tim PKM UIR.
Sementara Kepala Desa Jaya Bapak Matnur SE turut mendukung kesuksesan program ini. "Sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah lokal, dan UMKM menjadi kunci keberhasilan dalam pelaksanaan PM-UPUD. Dan berharap kelanjutan program menjadi semangat baru dalam mendorong kemajuan UMKM di daerah tersebut," ujar Kepala Desa UMKM Kerupuk Sagu Uwit.
Turut hadir Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian di wakili Susi Susana SE dan Kepala Desa Pulau Baru Kopah Mahyudin selaku Kepala desa UMKM Kerupuk Sagu Sina.
Bzam05