Pekanbaru, berazamcom-- Sampaikan saran dan masukan sebagai kritikan, Aliansi Gerakan Mahasiswa Masyarakat Pemantau Riau (GEMMPAR) gelar seminar pembangunan bertajuk "Manfaat Pembangunan Infrastruktur Jalan Bagi Masyarakat dari Kota Hingga ke Desa", di Hotel Mona Pekanbaru, Kamis (5/9/2024).

Giat ini dihadiri oleh Sekdaprov Riau Ir SF Hariyanto, mantan Kadis PU Tarkim Siak Ir Irving Kahar Arifin, dan Robert Hendrico SH yang sekaligus didaulat sebagai narasumber dalam forum diskusi tersebut.

Sekdaprov Riau Ir SF Hariyanto dalam sambutannya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada panitia yang telah mempersiapkan kegiatan ini.

"Pembangunan itu hal yang biasa dan memang harus dilakukan pemerintah. Soal ada lebih dan kurangnya, itu juga biasa. Silakan kritik mana yang patut. Namun beri juga apresiasi kalau ada yang bagus," ucap SF.

Di tempat yang sama, Ketua Aliansi GEMMPAR, Erlangga menyampaikan dipilihnya tema manfaat pembangunan infrastruktur jalan bagi masyarakat adalah karena banyaknya keluhan masyarakat yang kecewa dengan kondisi jalan yang rusak.

Usai membuka secara resmi Sekitar Pembangunan, dilanjutkan dengan forum diskusi yang menghadirkan pembicara mantan Kepala Dinas PU Tarukim Siak Ir H Irving Kahar Arifin, Ketua Forum LSM Riau Bersatu Robert Hendrico SH, dan wartawan senior Ir Yanto Budiman S.

Irving dalam paparannya menceritakan tentang penanganan jalan daerah di Kabupaten Siak tahun 2022 - 2024. Dimana anggarannya diambil dari APBD, Bankeu Riau, DAK, DBH Sawit, Inpres Jalan Daerah (IJD), dan Budget sharing dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Siak.

"Infrastruktur jalan merupakan nadi masyarakat dalam peningkatan ekonomi. Namun karena tekstur tanah yang labil (gambut), ditambah dengan mobilisasi kendaraan bertonase berat, membuat banyak infrastruktur jalan di Siak rusak. Namun semua bisa kita atasi dengan program dan gagasan yang kita buat," ucap Irving.

Selama menjabat sebagai Kepala Dinas PU Tarkim Siak, Irving sudah melakukan berbagai hal dalam membangun dan memelihara infrastruktur jalan di kabupaten Siak. Satu diantaranya adalah dengan membentuk Unit Reaksi Cepat (URC) pemeliharaan jalan.

"Untuk meminimalisir kerusakan jalan agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah, kita maksimalkan unit reaksi cepat. Selain itu, upaya kita adalah dengan memaksimalkan sumber daya perlengkapan dan personil di dinas PU Tarukim dengan penanganan swakelola. Cara ini paling efektif dalam upaya memelihara infrastruktur dari kerusakan," pungkasnya.

Sementara, aktivis '98 Robert Hendrico dalam kesempatan itu mengatakan, forum diskusi ini sangat bagus dalam upaya memberi masukan kepada pemerintah dalam upaya membangun dan memelihara infrastruktur jalan.

Pun begitu, dirinya juga mengkritisi kalau soal infrastruktur bisa dikupas secara luas dan mendalam. "Jadi, saran saya kepada panitia, ke depan harus dibuat forum diskusi yang lebih luas. Infrastruktur itu tidak hanya jalan, akan tetapi semua kegiatan yang bersifat fisik itu infrastruktur," ucap Robert.

Sementara, Ketua PJS Riau Ir Yanto Budiman S dari kacamata pers menyikapi soal infrastruktur jalan yang selalu menjadi 'momok' menakutkan bagi masyarakat. Namun, pers sebagai media kontrol tetap menyampaikan informasi terkait masalah yang ada tersebut.

"Pers tetap pada koridornya sebagai wadah penyampai informasi. Jadi, ketika ada masyarakat yang mengeluhkan soal buruknya infrastruktur jalan, atau adanya proyek jalan yang tidak sesuai bestek, atau minimnya perhatian pemerintah terhadap pembangunan infrastruktur, tetap menjadi good news untuk disampaikan kepada publik," ucap Yanto.(*)