Pekanbaru, berazamcom - Menyikapi rencana kedatangan Gibran Rakabuming Raka ke Kabupaten Kuantan Singingi untuk membuka Pacu Jalur Kuansing 2024, Fauzi Kadir mengajukan pertanyaan tajam: dalam kapasitas apa Gibran menghadiri acara tersebut, sebagai walikota Solo atau sebagai Wakil Presiden terpilih yang belum dilantik secara konstitusional?
Menurut Fauzi, pejabat harus lebih fokus pada menyelesaikan problem sosial dan ekonomi rakyat daripada terjebak dalam acara seremonial hanya untuk eksposur kekuasaan.
"Sekarang ini banyak pejabat yang suka cari muka ketimbang memikirkan problem rakyat. Tidak hanya di Riau tapi hampir di seluruh Indonesia terutama elit elit yang beririsan dengan koalisi Indonesia Maju," kata Fauzi.
Fauzi mengingatkan pentingnya pejabat untuk kreatif dan peduli terhadap situasi sulit yang dihadapi rakyat. Dalam konteks harga bahan pokok yang naik dan kesenjangan sosial yang semakin tajam, Fauzi menegaskan perlunya pejabat lokal untuk lebih berpihak kepada rakyat. Ia mempertanyakan apakah para pejabat telah kehilangan sensitivitas terhadap kebutuhan rakyat atau hanya mencari popularitas di pusat kekuasaan.
Sementara itu, terkait acara Pacu Jalur, Fauzi menyarankan agar Pj Gubernur lebih tepat untuk membuka acara tersebut. Mengundang seseorang dengan kapasitas yang belum jelas seperti Gibran, menurutnya, dapat mengurangi substansi acara tersebut.
Dicuplik dari berbagai sumber Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden terpilih, dijadwalkan untuk hadir dihelat Pacu Jalur Tradisional di Teluk Kuantan, Kabupaten Kuatan Singingi pada Agustus 2024 mendatang. Acara tahunan tersebut juga dijadwalkan akan dihadiri oleh sejumlah Menteri Kabinet, guna menunjukkan dukungan terhadap kebudayaan Pacu Jalur. Bupati Kuansing optimis bahwa acara ini akan menjadi viral hingga ke seluruh dunia, dengan dukungan dari Wapres terpilih dan para menteri yang hadir.
Laporan: Benny Hendra
Editor : Yanto Budiman