Jakarta, berazamcom - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas l menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian Agama (Kemenag) Tahun 2024 kepada jajarannya. Penyerahan dilakukan secara digital oleh Menag kepada pimpinan unit Eselon I Pusat Kemenag, dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kinerja oleh mereka.
Gus Men, sapaan akrab Menag, mengingatkan pesan Presiden Joko Widodo bahwa Anggaran yang diberikan adalah milik rakyat. Karena itu, penggunaan angagran harus berorientasi sepenuhnya kepada kepentingan rakyat.
“Seperti yang bapak Presiden ingatkan bahwa anggaran ini milik rakyat, bukan kementerian. Sehingga, orientasinya untuk sepenuhnya milik rakyat, difokuskan untuk rakyat dan umat,” jelasnya di Jakarta, Selasa (5/12/2023).
Menag juga berharap penggunaan DIPA 2024 dilaksanakan dengan displin, tepat sasaran, transparan dan akuntable, sehingga tidak membuka celah untuk penyelewengan dan tindakan bersifat koruptif.
“Saya tidak mau ada kabar penyalahgunaan anggaran di Kemenag. Kita satu-satunya kementerian yang menyandang nama Agama. Itu beban berat, bukan hanya bisa melaksanakan dengan baik dan akuntable, tapi juga pertanggungjawabannya atas nilai agama. Sementara sifat koruptif, penyimpangan, sama sekali tidak mencerminkan nilai agama,” ujarnya.
Menag mengapresiasi seluruh unit kerja yang mampu bekerja dengan keras dan cerdas. Kinerja mereka bahkan diakui pihak di luar Kemenag, "Saya sampaikan apresiasi, atas kerja keras dan cerdas Bapak Ibu, baik dalam proses perencanaan, penyusunan sampai pelaksanaan program," ungkapnya.
“Penghargaan jadi bukti bagaimana kerja bapak ibu sekalian dihargai dan diapresiasi oleh publik, ini hal luar biasa. Saat ini kemenag diperhitungkan. Terima kasih atas dedikasi luar biasa, semoga ini bisa dipertahankan,” lanjut Gus Men.
Ia pun meminta, pada 2024 ketersediaan anggaran bisa difokuskan pada program prioritas dan legacy. Karena itu perlu perencanaan yang baik dalam penganggarannya. “Saya minta fokuskan kepada program prioritas dan legacy. Jangan terlalu banyak melakukan revisi, karena semakin banyak revisi, artinya semakin tidak bagus perencanaannya. Jadi terlihat tidak siap,” pinta Gus Men.
Terakhir, Gus Men meminta, penyerapan anggran belanja kegiatan sudah dilakukan sejak Januari. Sehingga, tak ada lagi kegiatan yang menumpuk di akhir tahun. “Sekali lagi selamat melaksanakan DIPA yang diterima. Pastikan bisa dilaksanakan dengan baik, tak ada proyek mangkrak. Saya harap selesai di triwulan ketiga,” tutupnya.
Menurut Laporan Sekretaris Jendral Kemenag Nizar Ali, APBN Kementerian Agama Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp74 triliunan. Anggaran ini meningkat 2,6% atau sekitar Rp1,6 Triliun dari tahun sebelumnya. Secara rinci Anggaran DIPA tahun 2024 ini terdiri atas Rp62,3 triliun untuk program pendidikan, dan Rp11,7 triliun untuk program keagamaan.
Turut hadir pada Acara penyerahan DIPA Kemenag 2024, Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi, Staf Khusus dan Staf Ahli Kementerian Agama.