Pekanbaru, berazamcom - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau terus menghadapi kendala dalam pembahasan anggaran dan pendapatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024. Meskipun proses pengkajian anggaran masih berlanjut, pembahasan tersebut diharapkan dapat diselesaikan menjelang akhir November.
Wakil Ketua DPRD Riau, H. Hardianto, S.E., M.M, mengungkapkan bahwa rapat-rapat tengah dilakukan.
"Pembahasan APBD 2024 telah mencapai tahap Pendapatan, kami akan melakukan rapat dengan Banggar dan Komisi untuk memberikan masukan dalam perencanaan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2024. Setelah itu, ada rapat dengan Banggar bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk membahas belanja dan pembiayaan," ungkap Hardianto, Selasa (23/11/2023).
Hardianto mencermati ketidakpastian mengenai pendapatan yang sedang dikaji mendalam.
"Angka pendapatan masih belum pasti karena kami masih melakukan kajian mendalam mengenai bagaimana pendapatan dapat ditingkatkan agar sejalan dengan belanja yang direncanakan. Jika pendapatan semakin berkurang, tentu belanja untuk pembangunan di Provinsi Riau akan terpengaruh. Kami juga sedang membahas potensi-potensi Participating Interest (PI) berdasarkan realisasi APBD 2023 maupun asumsi pendapatan di tahun 2024," jelas Hardianto.
"PI ini merupakan sumber pendapatan utama kita. Jika tidak terealisasi, akan berdampak pada kekuatan fiskal Provinsi Riau yang sangat terpengaruh," tambah Hardianto.
Pembahasan APBD diharapkan dapat selesai menjelang akhir November. "Ini penting bagi pendapatan kita, baik realisasi APBD 2023 maupun perencanaan pendapatan di tahun 2024," tutup Hardianto.
Ketegangan mengenai pendapatan ini menjadi perhatian karena bisa berdampak pada keseimbangan sektor dan anggaran belanja daerah. DPRD Riau menyoroti ketidakpastian angka pendapatan yang menjadi dasar perencanaan APBD, sementara terhambat oleh realisasi pendapatan yang masih belum pasti.
Laporan: Nurul
Editor : Yanto Budiman