Kamis, 28 Maret 2024

Breaking News

  • Mahasiswa Sulap Limbah Tahu dan Kotoran Sapi Jadi Biogas dalam Waktu Singkat   ●   
  • Berkah Ramadhan 1445 H, UIR Berbagi 1000 Paket Berbuka Kepada Mahasiswa   ●   
  • Jelang Idul Fitri, Disperindag Pekanbaru Imbau Masyarakat Waspadai Produk Kedaluwarsa   ●   
  • Dishub Pekanbaru Imbau Masyarakat Lapor Jika Temukan Jukir Liar   ●   
  • Pakar Hukum Denny Indrayana Prediksi MK Bakal Kabulkan Gugatan Pilpres Anies & Ganjar   ●   
Wajah Baru Rohil di Usia Ke 20
Jumat 15 November 2019, 10:52 WIB


Tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Hal ini karena tak mampunya manusia untuk membendung putaran jam yang setiap harinya terus berputar. Tak hanya umur manusia yang kian bertambah, umur daerah Kabupaten Rokan Hilir sebuah negri yang biasa di kenal Rohil ini kini juga sudah dewasa. Tepat 4 Oktober 2019, daerah pecahan Kabupaten Bengkalis yang berjuluk Negri Seribu Kubah ini kini telah berusia genap 20 tahun. Dan kini Rohil telah memiliki wajah baru di usianya yang ke 20 melalaui berbagai pencapaian yang telah di raih.

Rokan Hilir berdasarkan catatan sejarah dulunya dibentuk dari tiga kenegerian, yaitu negeri Kubu, Bangko dan Tanah Putih. Negeri-negeri tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Negeri yang bertanggung jawab kepada Sultan Siak. Distrik pertama didirikan Hindia Belanda di Tanah Putih pada saat menduduki daerah ini pada tahun 1890. Setelah Bagansiapiapi yang dibuka oleh pemukim-pemukim Tionghoa berkembang pesat, Belanda memindahkan pemerintahan kontrolir-nya ke kota ini pada tahun 1901.

Bagansiapiapi semakin berkembang setelah Belanda membangun pelabuhan modern dan terlengkap untuk mengimbangi pelabuhan lainnya di Selat Malaka hingga Perang Dunia I usai.  Setelah kemerdekaan Indonesia, Rokan Hilir digabungkan ke dalam Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

Bekas wilayah Kewedanaan Bagansiapiapi yang terdiri dari Kecamatan Tanah Putih, Kubu, dan Bangko serta Kecamatan Rimba Melintang dan Bagansinembah kemudian pada tanggal 4 Oktober 1999 ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai Kabupaten baru di Provinsi Riau yang diberi nama Kabupaten Rokan Hilir sesuai dengan Undang-Undang Nomor 53 tahun 1999 dengan ibu kota Ujung Tanjung dan ibu kota sementara di Bagansiapiapi.

Bagansiapiapi, dengan infrastruktur kota yang jauh lebih baik, pada tanggal 24 Juni 2008 resmi ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Rokan Hilir yang sah setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui 12 Rancangan Undang-Undang (RUU) Pembentukan Kabupaten/Kota dan RUU atas perubahan ketiga atas UU Nomor 53 Tahun 1999 disahkan sebagai Undang-Undang dalam Rapat Paripurna. Adalah Drs H Wan Tamrin Hasyim bupati pertama Rokan Hilir dengan wakil bupatinya Ilyas RB melalui pemilihan bupati dan wakil bupati untuk pertama kalinya pasca terbentuknya Rokan Hilir.

 
Kemudian jabatan orang nomor satu di Rokan Hilir itu di ambil alih oleh bupati priode ke 2 H Annas Maamun dan wakilnya H Suyatno. H Annas Maamun menjabat hampir 2 priode namun satu tahun jabatanya pada priode ke 2 H Annas Maamun harus hijrah ke Provinsi Riau karna terpilih sebagai Gubernur.

Jabatan bupati kemudia diambil alih oleh H Suyatno hingga massa jabatan berakhir. H Suyatno kembali menduduki jabatan bupati untuk kedua kalinya setelah berhasil memenangka pemilihan bersama pasanganya Jamiluddin hingga dengan saat ini.

Di usia yang ke 20 tahun, Rokan Hilir kini telah memiliki wajah baru yang begitu mempesona yang mana hal ini tak terlepas dari jerih payah dan kerja keras para pemimpin terpilih selama ini hingga dengan sekarang. Bak anak beranjak dewasa, begitu menarik dengan polesan pembangunan di berbagai daerah mulai dari pusat ibu kota, kecamatan hingga dengan desa. Tak hanya jalan dan jembatan sebagai sarana penghubung antar daerah baik di Rokan Hilir maupun dengan daerah lainya juga terus di bangun secara bertahap.

Berbagai sarana pembangunan pelayanan umum dan layanan kesehatan juga telah banyak berdiri hingga ke pusat pedesaan, hal ini dikatakan Bupati Rokan Hilir, H Suyatno AMp pada saat paripurna HUT ke-20 Kabupaten Rokan Hilir pada 4 Oktober lalu. Keberadaan Kabupaten Rokan Hilir yang sudah mencapai usia 20 tahun bermakna konstruktif bagaimana bisa melihat pada konteks masa lalu, adanya mata rantai sejarah untuk dapat dijadikan referensi sekaligus landasan agar berbuat yang lebih baik lagi ke depannya.

"Tak terasa Rokan Hilir kini telah berusia 20 tahun, kita semua wajib bersyukur sekaligus termotivasi untuk mengisi pembangunan di daerah dengan berbagai karya, prestasi membingkai catatan perjalanan ke depan dengan kerja produktif dan harapan optimis untuk masa depan yang lebih baik," kata Bupati. Pemerintah kabupaten Rokan Hilir juga tak hanya fokus di segi pembangunan fisik sahaja, adapun yang telah dilaksanakan diantaranya pembangunan berbasis penguatan pemberdayaan desa dari partisipatif masyarakat juga telah di galakkan.
 
Pemerintah telah mendesain bagaimana pemberdayaan untuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dengan prinsip bahwa desa merupakan subordinat terkecil daerah maka alokasi dana desa diupayakan meningkat melalui penyertaan modal. Apa yang ditetapkan dalam visi misi itu dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang berjalan pada arah yang benar, diindikasikan dengan diperolehnya predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) opini tahun 2018 dari BPK RI.

Bertolak pada tiga landasan yuridis pembangunan maka terbagi pada  Rencana pembangunan jangka panjang daerah 2016-2021, selanjutnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang ditetapkan sesuai Perda Nomor 2 Tahun 2017 dan RKPD Rokan Hilir penyelenggaraan pembangunan ditujukan untuk mencapai visi sebagaimana tertuang dalam RPJMD tersebut. Yakni terwujudnya Rokan Hilir sebagai kawasan industri menuju Masyarakat yang mandiri dan sejahtera, untuk impelementasi program kegiatan itu seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) yang mengejawantahkan berupa program di lapangan.

Saat ini beber bupati kualitas pendidikan masyarakat juga telah mengalami peningkatan. Pembangunan sumber daya manusia (SDM) di mana sejak 2006 sampai 2019 pemerintah daerah telah memberikan biaya mahasiswa di beberapa universitas, mencapai 227 orang untuk kuliah di ITB, IPB, UGM, Unri, S1/S2 di Al Azhar Mesir, Politeknik riau Politeknik Batam, selain itu perkuliahan bagi guru sebanyak 2.096 orang.

Untuk kualitas kesehatan air bersih telah dianggarkan sekitar Rp29 miliar yang diwujudkan dalam program sarana prasarana Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dumai. Rokan Hilir, Bengkalis (Durolis) yang dipusatkan di Tanah Putih Tanjung Melawan, Rimba Melintang dan Kecamatan Bangko Pusako.

Esensial terkait mewujudkan lingkungan hidup sehat bersih telah mampu terpenuhi dengan keberadaan 132 Polindes dari 173 kepenghuluan, dan 100 persen puskesmas di 18 kecamatan se-Rokan Hilir. Puskesmas baru telah dibangun di Kecamatan Sinaboi, Balai Jaya, Pasir Limau Kapas dan Tanjung Medan. Selain itu ada puskesmas kategori rawat inap di Bagansiapi-api, selanjutnya tengah dibangun Puskesmas Bagan Punak, Rantau Kopar, Tanah Putih Tanjung Melawan, dan Rimba Melintang yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (Adv/Humas).



Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top