Kamis, 1 Juni 2023

Breaking News

  • Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila, Gubri Ajak Mengajak Mengaktualisasikan Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari   ●   
  • Biang Kerok Pergantian Mendadak Dua Direktur PGN Terungkap, CERI: Ngeri...!   ●   
  • Pendaftaran Beasiswa dari Baznas Riau 2023 Telah di Buka, Ini Ketentuannya   ●   
  • Pemprov Riau Sudah Salurkan Bansos Rp25 Miliar ke 95 Panti Asuhan   ●   
  • PLN Mulai Pasang Tiang Listrik di Kios Pedagang Pasar Cik Puan   ●   
Terkai Penetapan Tersangka Kasus Korupsi Bengkalis, Johan Ajak Semua Pihak Ambil Iktibar
Kamis 10 Agustus 2017, 17:41 WIB
Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Bengkalis Johansyah Syafri
BENGKALIS - Maksud dan tujuan Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi di tiga titik di Bengkalis, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, ruang kerja Bagian Umum Sekretariat Daerah Bengkalis dan ruang kerja Bupati Bengkalis, Selasa (8/8/2017) lalu terjawab sudah.

Begitu juga analisis dan opini yang sengaja dibangun sejumlah "spekulan informasi" dengan memanfaatkan operasi oleh Tim Penyidik KPK tersebut untuk tujuan tertentu, juga ikut terbantahkan.

Pasalnya sebagaimana dipublikasikan sejumlah media, sehari setelah Tim Penyidik lembaga anti rasuah itu melakukan operasi di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini, tepatnya Rabu (9/8/2017) kemarin, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menjelaskan, KPK telah menetapkan tersangkanya.

"Kalau Bengkalis itu saya cek lagi, tapi ada masalah korupsi di infrastruktur jalan. Seingat saya jalan dan bukan OTT," kata Saut seperti dipublikasian news.okezone.com sekitar pukul 18.10 WIB, kemarin.

Terkait penetapan tersangka oleh KPK tersebut, Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Bengkalis Johansyah Syafri, sama sekali tak mau mengomentarinya.

"No comment. That isn't my domain. Itu bukan ranah kami," katanya, Kamis (10/8/2017).

Di bagian lain Johan kembali mengajak semua pihak untuk mengambil iktibar dari kasus tersebut. Khususnya dalam menyikapi setiap informasi yang berkembang.

"Lebih-lebih bagi mereka yang aktif di media sosial (Medsos). Harus pintar, mesti cerdas dalam membaca dan menanggapi berita yang seringkali berseliweran di Medsos. Begitu juga dalam memilih narasumbernya atau penulisnya," ujar Johan.

Kalau hari ini kita sudah tahu siapa yang suka menulis atau membuat meme informasi hoax (bohong) di Medsos atau media lainnya, apalagi berita yang ditulis atau meme yang dibuatnya itu jelas-jelas melanggar kode etik dan tendensius, imbaunya, ke depan hendaknya jangan dengan mudah mempercayainya. Sebaiknya jangan lagi menjadi follower-nya (pengikutnya).

"Entah kalau memang terus mau menjadi korban kebohongan mereka. Tetap mau jadi "Keledai". Sebab kata sebuah pepatah, hanya keledai yang jatuh ke lubang yang sama dua kali," terang Johan, seraya menambahkan bahwa sepengetahuannya, orang cerdas tak mau jadi "Keledai".
 
Laporan : Feri




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top