Korupsi RTH, Mahasiswa 'Geruduk' Kejati Riau, Gaos: Kami Tidak Main-main
Senin 11 Desember 2017, 19:50 WIB
Kordinator Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi Riau Gaos Wicaksono SH MH merespon demo mahasiswa terkait korupsi RTH
Pekanbaru, Berazam--Lebih kurang sekitar 500 orang mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa seProvinsi Riau berunjukrasa di kantor Kejaksaan Tinggi Riau, Senin (11/12/2017).
Mahasiswa juga meminta Kejati Riau segera menangkap 18 tersangka yang sudah ditetapkan Kejati Riau dalam kasus dugaan korupsi tugu integritas anti korupsi.
Saat demo berlangsung, massa mahasiswa sempat memblokir jalan di depan Kantor Kejati Riau, sehingga membuat sedikit keributan dengan pengguna jalan yang merasa terganggu.
Pemblokiran jalan bermula saat massa mencoba masuk menerobos pagar yang dijaga puluhan aparat kepolisian. Sempat terjadi aksi dorong di depan pagar. Tidak berhasil menerobos pagar, massa kemudian memblokir jalan.
Aksi blokir jalan ini menimbulkan kemacetan di Jalan Jenderal Sudirman. Sekitar 15 menit berlangsung, pengguna jalan terlihat mulai tidak sabar dengan aksi blokir jalan yang mengganggu tersebut. Masyarakat pengguna jalan kemudian membunyikan klakson panjang meminta para mahasiswa membuka blokir jalan.
Polisi yang mengawal aksi demo kemudian meminta mahasiswa untuk merapat ke pinggir dan membuka satu jalur jalan. Mahasiswa kemudian membuka jalan dan pengguna jalan kembali bisa lewat.
Koordinator Daerah Aliansi BEM se Riau, kota Pekanbaru, Wahyudi dalam orasinya menyampaikan kekecewaan terhadap oknum pejabat di Provinsi Riau yang sampai hati melakukan korupsi terhadap tugu anti korupsi yang sedianya untuk mengingatkan pejabat agar tidak korupsi.
“Kami minta Kejati mengusut tuntas kasus korupsi tugu anti korupsi ini,” orasi Wahyudi yang diamini rekan mahasiswa lainnya.
Pada kesempatan itu, Koordinator intelijen Gaos Wicaksono SH MH selaku Plh Asintel Kejati Riau menerima massa Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se-Riau terkait kasus Tugu Anti Korupsi dan RTH.
Saat itu, Gaos Wicaksono didampingi oleh Kasi Penkum Muspidauan SH dan Kasi Dik Pidsus Asrizal.
"Pada pokoknya Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se-Riau menyampaikan menuntut kepada pihak penegak hukum khususnya kepada pihak Kejati Riau utk memproses kasus Tugu Anti Korupsi dan RTH hingga tuntas," terang Gaos Wicaksono kepada wartawan.
Terhadap hal, kata Gaos Wicaksono, pada pokoknya kedua kasus tersebut sedang dalam proses penanganan dan tentunya perlu waktu dan tahapan terkait penanganan perkara dimaksud.
"Kejati Riau tidak main-main dalam menangani perkara tersebut. Faktanya telah ditetapkan 18 orang tersangka. Tentu hal ini sebagai realita prestasi Kejati Riau yang harus diakui.Jadi jangan ada anggapan kasus tersebut tidak ditangani ataupun jalan ditempat," jelas Gaos Wicaksono.
Atas penjelasan Gaos Wicaksono & Asrizal, akhirnya Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se-Riau tersebut dapat mengerti dan menerima selanjutnya nembubarkan diri dengan tertib pada jam 15.45 WIB.***
Laporan: Ben
Mahasiswa juga meminta Kejati Riau segera menangkap 18 tersangka yang sudah ditetapkan Kejati Riau dalam kasus dugaan korupsi tugu integritas anti korupsi.
Saat demo berlangsung, massa mahasiswa sempat memblokir jalan di depan Kantor Kejati Riau, sehingga membuat sedikit keributan dengan pengguna jalan yang merasa terganggu.
Pemblokiran jalan bermula saat massa mencoba masuk menerobos pagar yang dijaga puluhan aparat kepolisian. Sempat terjadi aksi dorong di depan pagar. Tidak berhasil menerobos pagar, massa kemudian memblokir jalan.
Aksi blokir jalan ini menimbulkan kemacetan di Jalan Jenderal Sudirman. Sekitar 15 menit berlangsung, pengguna jalan terlihat mulai tidak sabar dengan aksi blokir jalan yang mengganggu tersebut. Masyarakat pengguna jalan kemudian membunyikan klakson panjang meminta para mahasiswa membuka blokir jalan.
Polisi yang mengawal aksi demo kemudian meminta mahasiswa untuk merapat ke pinggir dan membuka satu jalur jalan. Mahasiswa kemudian membuka jalan dan pengguna jalan kembali bisa lewat.
Koordinator Daerah Aliansi BEM se Riau, kota Pekanbaru, Wahyudi dalam orasinya menyampaikan kekecewaan terhadap oknum pejabat di Provinsi Riau yang sampai hati melakukan korupsi terhadap tugu anti korupsi yang sedianya untuk mengingatkan pejabat agar tidak korupsi.
“Kami minta Kejati mengusut tuntas kasus korupsi tugu anti korupsi ini,” orasi Wahyudi yang diamini rekan mahasiswa lainnya.
Pada kesempatan itu, Koordinator intelijen Gaos Wicaksono SH MH selaku Plh Asintel Kejati Riau menerima massa Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se-Riau terkait kasus Tugu Anti Korupsi dan RTH.
Saat itu, Gaos Wicaksono didampingi oleh Kasi Penkum Muspidauan SH dan Kasi Dik Pidsus Asrizal.
"Pada pokoknya Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se-Riau menyampaikan menuntut kepada pihak penegak hukum khususnya kepada pihak Kejati Riau utk memproses kasus Tugu Anti Korupsi dan RTH hingga tuntas," terang Gaos Wicaksono kepada wartawan.
Terhadap hal, kata Gaos Wicaksono, pada pokoknya kedua kasus tersebut sedang dalam proses penanganan dan tentunya perlu waktu dan tahapan terkait penanganan perkara dimaksud.
"Kejati Riau tidak main-main dalam menangani perkara tersebut. Faktanya telah ditetapkan 18 orang tersangka. Tentu hal ini sebagai realita prestasi Kejati Riau yang harus diakui.Jadi jangan ada anggapan kasus tersebut tidak ditangani ataupun jalan ditempat," jelas Gaos Wicaksono.
Atas penjelasan Gaos Wicaksono & Asrizal, akhirnya Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se-Riau tersebut dapat mengerti dan menerima selanjutnya nembubarkan diri dengan tertib pada jam 15.45 WIB.***
Laporan: Ben
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Sabtu 18 Mei 2024, 19:28 WIB
Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan
Sabtu 18 Mei 2024, 18:10 WIB
Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya
Jumat 17 Mei 2024, 10:41 WIB
Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka
Kamis 16 Mei 2024, 13:18 WIB
Tuhan Sedang Menyapa Kita
Kamis 16 Mei 2024, 07:57 WIB
Konsistensi Syamsuar Dipertanyakan: Dulu Tidak Maju, Sekarang Maju, Harris pun Merasa Tertipu?
Rabu 15 Mei 2024, 15:08 WIB
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024