Chevron Dukung Pengendalian Perubahan Iklim Lewat Program MESSI
Senin 27 November 2017, 10:53 WIB
BONN, JERMAN, berazamcom - Paviliun Indonesia hadir pada United Nations Framework Covention On Climate Change (UNFCCC) Conference of the Parties (COP) ke-23 di Bonn, Jerman, pada 6-17 November 2017.
Paviliun dengan tema ”A Smarter World – Collective Actions for a Changing Climate” ini menyuarakan langkah dan strategi inovasi Indonesia terkait pengendalian perubahan iklim kepada dunia internasional.
Paviliun Indonesia juga berbagi informasi mengenai program, isu-isu dan target Pemerintah Indonesia terkait pengendalian perubahan iklim serta membuka kesempatan bagi kelompok bisnis Indonesia untuk mempromosikan produk dan berbagai program korporasi terkait perubahan iklim.
Pada kesempatan ini, Chevron Indonesia terpilih dan diundang oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk hadir dan memaparkan program Maratua Ecotourism for Sustainable Small Island (MESSI) kepada dunia internasional. Program MESSI sebagai salah satu program investasi sosial unggulan Chevron di bidang lingkungan hidup, bekerja sama dengan Yayasan KEHATI.
Pulau Maratua di Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur merupakan salah satu pulau dari gugusan pulau-pulau terluar Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati laut yang sangat tinggi di dunia dan termasuk dalam area Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle) yang dilindungi.
Tercatat terdapat lebih dari 1.000 species biota laut dan 832 species ikan karang di kawasan ini yang menjadi habitat penting bagi populasi penyu hijau (chelonia mydas) dan pari manta yang semakin langka keberadaannya.
Letak Maratua yang berada di gugusan pulau terluar dinilai sangat rentan terhadap perubahan iklim, sehingga penting bagi masyarakat setempat, khususnya, untuk menyadari arti penting pelestarian keanekaragaman hayati dan bersiap menghadapi dan meminimalisasi dampak perubahan iklim.
Program MESSI, yang didukung Chevron, bertujuan mendorong partisipasi masyarakat setempat dalam melestarikan keanekaragaman hayati, mempersiapkan mereka dalam menghadapi dan meminimalisasi dampak perubahan iklim serta sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
Aktivitas program disusun untuk mengembangkan ekonomi produktif melalui ekoturisme yang mengedepankan potensi keanekaragaman hayati kelautan dan berbasis masyarakat.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan partisipasi dalam konservasi keanekaragaman hayati dan perubahan iklim melalui kegiatan pendidikan serta mengembangkan komunikasi terpadu melalui forum multipihak yang memanfaatkan berbagai saluran informasi dan pemasaran produk.
Implementasi program MESSI, yang dilakukan pada tahun 2014-2016, meliputi kegiatan dukungan pengembangan paket ekowisata bagi masyarakat Maratua, yang mencakup pelatihan panduan dan manajemen ekowisata, pelatihan perhotelan dan program homestay, pelatihan eco diving bersertifikat, dan pendirian Maratua Eco Dive dan penginapan berstandar internasional.
Sementara itu, kegiatan untuk mendukung konservasi keanekaragaman hayati kelautan meliputi program rehabilitasi terumbu karang, program sosialisasi dan pelestarian penyu hijau serta program pelestarian hutan bakau.
Seluruh aktivitas program dimaksudkan untuk mendukung peningkatan kesadaran masyarakat Maratua terhadap pelestarian lingkungan, yang merupakan aset pulau Maratua untuk kelangsungan wisata alam, sekaligus turut berkontribusi pada pengendalian perubahan iklim dunia.
Perwakilan Chevron, Pinto Laksono, Manager Social Performance Chevron Indonesia berkesempatan menyampaikan program MESSI dalam salah satu sesi diskusi di COP 23 UNFCCC, Bonn, Jerman, kemarin, 13 November 2017 jam 14.30 – 16.00 waktu setempat, yang dihadiri dan diikuti dengan antusias oleh pejabat pemerintahan nasional dan internasional, pimpinan lembaga internasional dan tokoh global terkait pengendalian perubahan iklim global.
Paviliun dengan tema ”A Smarter World – Collective Actions for a Changing Climate” ini menyuarakan langkah dan strategi inovasi Indonesia terkait pengendalian perubahan iklim kepada dunia internasional.
Paviliun Indonesia juga berbagi informasi mengenai program, isu-isu dan target Pemerintah Indonesia terkait pengendalian perubahan iklim serta membuka kesempatan bagi kelompok bisnis Indonesia untuk mempromosikan produk dan berbagai program korporasi terkait perubahan iklim.
Pada kesempatan ini, Chevron Indonesia terpilih dan diundang oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk hadir dan memaparkan program Maratua Ecotourism for Sustainable Small Island (MESSI) kepada dunia internasional. Program MESSI sebagai salah satu program investasi sosial unggulan Chevron di bidang lingkungan hidup, bekerja sama dengan Yayasan KEHATI.
Pulau Maratua di Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur merupakan salah satu pulau dari gugusan pulau-pulau terluar Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati laut yang sangat tinggi di dunia dan termasuk dalam area Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle) yang dilindungi.
Tercatat terdapat lebih dari 1.000 species biota laut dan 832 species ikan karang di kawasan ini yang menjadi habitat penting bagi populasi penyu hijau (chelonia mydas) dan pari manta yang semakin langka keberadaannya.
Letak Maratua yang berada di gugusan pulau terluar dinilai sangat rentan terhadap perubahan iklim, sehingga penting bagi masyarakat setempat, khususnya, untuk menyadari arti penting pelestarian keanekaragaman hayati dan bersiap menghadapi dan meminimalisasi dampak perubahan iklim.
Program MESSI, yang didukung Chevron, bertujuan mendorong partisipasi masyarakat setempat dalam melestarikan keanekaragaman hayati, mempersiapkan mereka dalam menghadapi dan meminimalisasi dampak perubahan iklim serta sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
Aktivitas program disusun untuk mengembangkan ekonomi produktif melalui ekoturisme yang mengedepankan potensi keanekaragaman hayati kelautan dan berbasis masyarakat.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan partisipasi dalam konservasi keanekaragaman hayati dan perubahan iklim melalui kegiatan pendidikan serta mengembangkan komunikasi terpadu melalui forum multipihak yang memanfaatkan berbagai saluran informasi dan pemasaran produk.
Implementasi program MESSI, yang dilakukan pada tahun 2014-2016, meliputi kegiatan dukungan pengembangan paket ekowisata bagi masyarakat Maratua, yang mencakup pelatihan panduan dan manajemen ekowisata, pelatihan perhotelan dan program homestay, pelatihan eco diving bersertifikat, dan pendirian Maratua Eco Dive dan penginapan berstandar internasional.
Sementara itu, kegiatan untuk mendukung konservasi keanekaragaman hayati kelautan meliputi program rehabilitasi terumbu karang, program sosialisasi dan pelestarian penyu hijau serta program pelestarian hutan bakau.
Seluruh aktivitas program dimaksudkan untuk mendukung peningkatan kesadaran masyarakat Maratua terhadap pelestarian lingkungan, yang merupakan aset pulau Maratua untuk kelangsungan wisata alam, sekaligus turut berkontribusi pada pengendalian perubahan iklim dunia.
Perwakilan Chevron, Pinto Laksono, Manager Social Performance Chevron Indonesia berkesempatan menyampaikan program MESSI dalam salah satu sesi diskusi di COP 23 UNFCCC, Bonn, Jerman, kemarin, 13 November 2017 jam 14.30 – 16.00 waktu setempat, yang dihadiri dan diikuti dengan antusias oleh pejabat pemerintahan nasional dan internasional, pimpinan lembaga internasional dan tokoh global terkait pengendalian perubahan iklim global.
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Berita Pilihan
Sabtu 14 September 2024
Soliditas PPP Pekanbaru Ditegaskan untuk Menangkan Edy Nasution-Dastrayani Bibra
Jumat 13 September 2024
Deklarasi Pasangan PATEN di Pekanbaru: 20.000 Kupon Diperkirakan Habis Menjelang Sabtu
Jumat 13 September 2024
Tampilkan Lima Pakar Perikanan Asing, Seminar ISFM XIII FPK Unri Berlangsung Sukses
Selasa 10 September 2024
PATEN, Balon Walikota Edy Nasution Orang Pertama Hadir di Polresta Pekanbaru
Sabtu 07 September 2024
Dr Mexsaxai Indra SH MH: Forum Warek Akademik BKS-PTN Barat Bahas Percepatan Menuju World Class University
Jumat 30 Agustus 2024
Pasangan Edy Natar-Dastriani Bibra 'Berlayar' di Pilkada Pekanbaru Meski Ada Perubahan Dukungan
Senin 19 Agustus 2024
Pilkada Serentak, Momentum Mahasiswa Laksanakan Tugas Sebagai Agen Perubahan
Kamis 25 Juli 2024
Sukses, Seminar Antarabangsa ke-12 “EHMAP” Kerjasama Unri-UKM Malaysia Bahas 60 Paper
Selasa 23 Juli 2024
Tekor Berkepanjangan, Majalah GATRA Akhirnya Tutup !
Selasa 23 Juli 2024
FKPRM dan PPMR Keluarkan Pernyataan Sikap, Tolak Pembalonan Nasir
Berita Terkini
Jumat 18 Oktober 2024, 14:07 WIB
Sebelum Kampanye Dialogis di Sri Meranti, Calon Walikota Nomor 4 Edy Nasution Kunjungi Korban Kebakaran
Jumat 18 Oktober 2024, 08:57 WIB
Situasi Kondusif, Pj Walikota Pekanbaru Berharap Tak Ada Gugatan Hasil Pilkada
Jumat 18 Oktober 2024, 08:53 WIB
Assesment Jabatan Empat Kepala OPD Pemko Pekanbaru Segera Bergulir
Jumat 18 Oktober 2024, 08:46 WIB
PJS Pelalawan Gelar UKW, Gandeng UPN Sebagai Pelaksana Ujian
Jumat 18 Oktober 2024, 08:42 WIB
Pelatihan Jurnalistik PJS, Mencetak Wartawan Berkualitas
Kamis 17 Oktober 2024, 19:01 WIB
Sampaikan Tuntutan, Puluhan Mahasiswa Himarohu-Riau Gelar Aksi Damai di Depan Kantor Bupati dan DPRD Rokan Hulu
Kamis 17 Oktober 2024, 16:44 WIB
Tatang Suprayoga: Pemimpin Riau Harus Pahami Kebutuhan dan Tantangan Daerah
Kamis 17 Oktober 2024, 12:01 WIB
Bawaslu Catat 74 Laporan Dugaan Pelanggaran Pilkada di Riau
Kamis 17 Oktober 2024, 10:27 WIB
Pendaftar PPPK Pemprov Riau Capai 2.093 Pelamar
Kamis 17 Oktober 2024, 10:22 WIB
Kampanye Dialogis di Sail, Paslon AMan Berikan Solusi Banjir dan Bantuan Modal Usaha bagi Warga