Idrus Marham Jadi Saksi Meringankan Novanto
Senin 27 November 2017, 08:13 WIB
Jakarta, berazamcom - KPK akan memeriksa 12 saksi yang meringankan dalam kasus korupsi e-KTP dengan tersangka Setya Novanto. Salah satu saksi yang akan dipanggil adalah Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham.
Pemeriksaan saksi-saksi akan dilakukan pada Senin 27 November 2017. "Kalau nggak salah Pak Idrus, (orang Golkar) yang lain saya lupa namanya. Saya soalnya lagi di Medan sekarang, sementara berkasnya ada di kantor," kata Penasihat Hukum Setya Novanto, Otto Hasibuan, saat dihubungi wartawan, Minggu (26/11/2017) malam.
Otto mengaku belum ada koordinasi antara tim penasihat hukum dengan ke-12 saksi meringankan Novanto hingga Minggu malam. Otto berharap KPK menunda pemeriksaan terhadap mereka.
"Jadi saya sedang pertimbangkan untuk minta waktu dulu, apakah itu diajukan di pengadilan atau harus di sini (tahap penyidikan). Saya sih cenderung untuk di pengadilan, kecuali dalam waktu dekat ini saya bisa mengetahui peran yang dituduhkan kepada Novanto dan saya berhasil bertemu dengan para saksi dan ahli ini," jelas Otto.
"Ini sebabnya saya mempertimbangkan untuk menunda dulu itu (pemeriksaan saksi yang meringankan)," sambung dia.
KPK memanggil 12 orang terkait Setya Novanto untuk diperiksa oleh penyidik hari ini. Kedua belas orang itu terdiri dari 7 orang saksi a de charge atau saksi meringankan dan 5 orang ahli.
Menurut Penasehat Hukum Novanto, Fredrich Yunadi, Novanto sendiri yang memilih siapa saja yang diajukannya menjadi saksi meringankan. Ketujuh saksi itu merupakan politikus Partai Golkar.
"SN (Setya Novanto) langsung (yang menunjuk). Kita (pengacara) sama sekali nggak ikut-ikut. Kan saya nggak tahu permasalahan dulu itu bagaimana, kan saya nggak ngerti," ucap Fredrich saat dihubungi detikcom, Minggu (26/11). (dtc)
Pemeriksaan saksi-saksi akan dilakukan pada Senin 27 November 2017. "Kalau nggak salah Pak Idrus, (orang Golkar) yang lain saya lupa namanya. Saya soalnya lagi di Medan sekarang, sementara berkasnya ada di kantor," kata Penasihat Hukum Setya Novanto, Otto Hasibuan, saat dihubungi wartawan, Minggu (26/11/2017) malam.
Otto mengaku belum ada koordinasi antara tim penasihat hukum dengan ke-12 saksi meringankan Novanto hingga Minggu malam. Otto berharap KPK menunda pemeriksaan terhadap mereka.
"Jadi saya sedang pertimbangkan untuk minta waktu dulu, apakah itu diajukan di pengadilan atau harus di sini (tahap penyidikan). Saya sih cenderung untuk di pengadilan, kecuali dalam waktu dekat ini saya bisa mengetahui peran yang dituduhkan kepada Novanto dan saya berhasil bertemu dengan para saksi dan ahli ini," jelas Otto.
"Ini sebabnya saya mempertimbangkan untuk menunda dulu itu (pemeriksaan saksi yang meringankan)," sambung dia.
KPK memanggil 12 orang terkait Setya Novanto untuk diperiksa oleh penyidik hari ini. Kedua belas orang itu terdiri dari 7 orang saksi a de charge atau saksi meringankan dan 5 orang ahli.
Menurut Penasehat Hukum Novanto, Fredrich Yunadi, Novanto sendiri yang memilih siapa saja yang diajukannya menjadi saksi meringankan. Ketujuh saksi itu merupakan politikus Partai Golkar.
"SN (Setya Novanto) langsung (yang menunjuk). Kita (pengacara) sama sekali nggak ikut-ikut. Kan saya nggak tahu permasalahan dulu itu bagaimana, kan saya nggak ngerti," ucap Fredrich saat dihubungi detikcom, Minggu (26/11). (dtc)
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya
Jumat 17 Mei 2024, 10:41 WIB
Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka
Kamis 16 Mei 2024, 13:18 WIB
Tuhan Sedang Menyapa Kita
Kamis 16 Mei 2024, 07:57 WIB
Konsistensi Syamsuar Dipertanyakan: Dulu Tidak Maju, Sekarang Maju, Harris pun Merasa Tertipu?
Rabu 15 Mei 2024, 15:08 WIB
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024
Rabu 15 Mei 2024, 13:21 WIB
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Rabu 15 Mei 2024, 12:15 WIB
Calon Pemimpin Riau Mendatang, Syamsuar Pastikan Maju Gubernur Riau