Menteri Kebudayaan Fadli Zon Secara Resmi Buka Pekan Budaya Melayu Serumpun
Sabtu 09 Agustus 2025, 09:10 WIB

 


Pekanbaru, berazamcom - Suara kompang berpadu dengan tarian adat Bumi Lancang Kuning. Di tengah kerumunan yang antusias, mayang pinang dihempas ke buluh betung, itulah tanda dimulainya secara resmi Pekan Budaya Melayu Serumpun.

Pembukaan acara yang berlangsung pada Jumat (8/8/2025) malam, di Jalan Sultan Syarif Kasim Pekanbaru, semakin istimewa. Menteri Kebudayaan, Fadli Zon hadir langsung untuk membuka pagelaran ini, didampingi Gubernur Riau, Abdul Wahid, serta Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPD RI Mohammad Iqbal dan para tokoh adat, tamu undangan dari  luar negeri.

Pekan Budaya Melayu Serumpun tersebut digelar bersempena dengan Hari Ulang Tahun ke-68 Provinsi Riau. Masyarakat tumpah ruah di lokasi acara menyaksikan beragam pertunjukan pembuka seperti tarian massal, persembahan musik orkes Melayu, hingga penampilan Iyet Bustami.

Dalam kesempatannya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, mengatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni melainkan ruang memperkuat silaturahmi antarbangsa serumpun. Ia menambahkan, pentingnya kebudayaan sebagai pondasi bangsa.

“Pekan Budaya Melayu Serumpun ini akan jadi kenangan dalam silaturahmi yang makin lekat. Mari bersatu jalin harmoni di malam indah bersama Pak Gubernur. Ini artinya perhatian kepada kebudayaan semakin tinggi dan semakin besar. Karena budaya kita ini adalah fondasi untuk membangun karakter, jati diri, serta identitas kita,” ujarnya.

Ia mengajak masyarakat dapat memaknai tema perhelatan tahun ini. Karena, hal itu berguna sebagai pengingat bahwa budaya Melayu adalah akar yang menyatukan.

“Riau Rumah Rumpun Melayu, Merawat Tuah Menjaga Marwah. Ini adalah cermin semangat kebersamaan yang tumbuh dari akar sejarah, bahasa, dan nilai luhur Melayu,” katanya.

Dijelaskan, Riau bukan hanya wilayah administratif, melainkan jantung peradaban Melayu yang telah berkembang sejak berabad-abad lalu. Dengan begitu, perhatian terhadap kebudayaan harus terus ditingkatkan ke generasi yang akan datang.

"Riau bukan hanya sebuah wilayah di peta Indonesia tapi jantung peradaban Melayu yang telah berdenyut sejak berabad-abad lalu. Dan di sini bahasa Melayu berkembang menjadi bahasa pemersatu bangsa. Kemudian melahirkan bahasa Indonesia," jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid menerangkan bahwa Pekan Budaya Melayu Serumpun adalah wujud kebanggaan. Sehingga, pagelaran ini dapat juga sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan kebudayaan Melayu Riau. 

“Ini bukan sekadar pesta seni atau hiburan. Ini adalah ikhtiar bersama untuk mengingatkan dunia bahwa di Tanah Melayu Riau pernah berdiri sebuah peradaban besar yang menyisir kawasan Selat Malaka dan membentuk jati diri masyarakat hingga kini,” terangnya.

Gubri menegaskan bahwa masyarakat Riau selalu terbuka bagi semua pihak. Oleh karena itulah, setiap orang yang berada di bumi lancang kuning harus mampu menghargai budaya Melayu dan bersatu demi perkembangan negeri.

"Masyarakat Riau sangat terbuka sehingga semua yang datang ke sini kami anggap saudara. Peradaban melayu memiliki akar sejarah yang kokoh dan jaringan persaudaraan yang melintas batas negara, konsep Riau rumah rumpun Melayu adalah cita-cita besar untuk menjaga kesatuan budaya mempererat hubungan serumpun dan mewariskan kepada generasi penerus." pungkasnya. (*)

 




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: [email protected]
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top