Pengembangan Pembibitan Kelapa Sawit, Berpeluang Genjot PAD Dari Sub Sektor Perkebunan
Minggu 08 Juli 2018, 05:44 WIB
Kabid Perkebunan Syoffinal sedang berada pembibitan di medan
Kuansing, berazamcom - Tingginya minat masyarakat pekebun untuk mengembangkan kebun kelapa sawit, berdampak pada meningkatnya kebutuhan bibit kelapa sawit bermutu. Untuk mendukung upaya tersebut, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi telah merealisasikan kegiatan penyaluran bantuan bibit kelapa sawit bermutu kepada masyarakat pada tahun 2017 lalu.
Sesuai dengan visi dan misi pemerintah yang dituangkan dalam RPJMD Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2016-2021, penyaluran bantuan bibit kelapa sawit bermutu kepada masyarakat selama 5 tahun ditargetkan sebanyak 1.500.000 batang bibit.
Namun realisasi pada tahun 2017 lalu baru sebanyak 150.000 batang (baru 10% dari target). Selanjutnya pada tahun 2018 ini ditargetkan pengadaan dan penyaluran bibit kelapa sawit bermutu sebanyak 177.000 batang, demikian dijelaskan oleh Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kuantan Singingi Ir. H. Maisir melalui Kepala Bidang Perkebunan Syoffinal, SP., M.Si, Jumat ( 6/7/2018 ) di ruangan kerjanya.
Selanjutnya dijelaskan oleh Syoffinal bahwa seiring dengan pelaksanaan kegiatan yang berskala lokal daerah tersebut, saat ini Kementerian Pertanian RI melalui Dirjen Perkebunan bekerjasama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), juga sedang melaksanakan kegiatan peremajaan kebun kelapa sawit rakyat berskala nasional yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia dengan total target sebanyak 2,4 juta hektar. Pada tahun 2018 ini secara nasional Dirjen Perkebunan menargetkan peremajaan kebun kelapa sawit rakyat sebanyak 185.000 hektar dan didalamnya termasuk target untuk provinsi Riau sebanyak 25.000 hektar.
Lebih lanjut, " dengan kebutuhan bibit 135 batang per hektar, maka pada tahun 2018 ini secara nasional dibutuhkan bibit kelapa sawit sebanyak 24.975.000 batang dan untuk provinsi Riau dibutuhkan bibit kelapa sawit sebanyak 3.375.000 batang".
Masih kata Syoffinal, tingginya kebutuhan bibit kelapa sawit bermutu baik untuk memenuhi kebutuhan lokal daerah, serta mendukung penyediaan bibit kelapa sawit untuk program peremajaan kebun kelapa sawit rakyat di Kabupaten Kuantan Singingi khususnya dan di Provinsi Riau pada umumnya, maka bisnis pembibitan kelapa sawit berpotensi tinggi dan bernilai ekonomis tinggi untuk dikembangkan. Selain memberikan keuntungan besar untuk penangkar bibit kelapa sawit yang akan mengembangkannya, juga memberikan keuntungan untuk daerah.
Syoffinal menjelaskan bahwa Pemkab Kuantan Singingi memiliki lahan pembibitan kelapa sawit seluas 20 hektar di desa Sako dan sebagian dari lahan tersebut sudah pernah dikelola untuk pembibitan kelapa sawit dan telah dilengkapi pula dengan ketersediaan infrastruktur pendukung. Namun saat ini tidak ada aktivitas untuk pemanfaatan lahan tersebut terutama kegiatan pembibitan kelapa sawit. Sementara itu, kegiatan penyaluran bantuan bibit kelapa sawit untuk masyarakat, dilakukan dengan sistem pengadaan bibit kelapa sawit melalui pihak ketiga.
Dengan pertimbangan tersebut maka lahan pembibitan 20 hektar dimaksud, berpotensi untuk dikembangkan pembibitan kelapa sawit dan mampu menampung sekitar 300.000 – 400.000 batang bibit. Jumlah bibit yang besar ini dapat mempercepat realisasi penyaluran bantuan bibit kelapa sawit bermutu untuk masyarakat (kegiatan skala lokal). Disamping itu dapat pula mendukung penyediaan bibit kelapa sawit pada kegiatan peremajaan kebun kelapa sawit rakyat yang berpotensi sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Secara teknis, dengan pertimbangan tidak tersedianya tenaga ahli yang profesional untuk pengelolaannya, dapat dilakukan kerjasama (MOU) antara Pemkab Kuantan Singingi dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan. Pertimbangan strategis kerjasama ini adalah untuk menjamin ketersediaan kecambah dan dukungan tenaga ahli dalam pengelolaannya.
Secara rinci dijelaskan Syoffinal keuntungan jika Pemkab Kuantan Singingi melaksanakan pembibitan kelapa sawit dengan memanfaatkan lahan pembibitan yang ada, bekerjasama dengan PPKS Medan diantaranya :
1. Pemanfaatan aset yang sudah ditetapkan untuk lokasi pembibitan kelapa sawit seluas 20 ha dengan kapasitas mencapai 400.000 batang per tahun, dapat mempercepat realisasi penyaluran bantuan bibit kelapa sawit bermutu untuk masyarakat.
2. Adanya jaminan ketersediaan bibit kelapa sawit karena sumber kecambah bermutu secara kontinu dapat dipenuhi oleh PPKS Medan (pola kerjasama) guna mengantisipasi terbatasnya ketersediaan kecambah.
3. Dalam pengelolaanya secara teknis dibimbing dan diawasi secara kontinu oleh tenaga ahli dari PPKS Medan untuk menjamin kualitas bibit.
4. Biaya transportasi ke seluruh lokasi penyaluran di Kabupaten Kuantan Singingi relatif murah karena diperhitungkan berdasarkan harga franko lokasi pembibitan.
5. Kondisi fisik bibit kelapa sawit bermutu yang akan disalurkan dalam keadaan baik (tidak rusak atau stress) karena tidak membutuhkan waktu perjalanan yang lama yang pada umumnya berdampak pada kerusakan secara fisik.
6. Dapat membantu penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat di Kabupaten Kuantan Singingi sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.
7. Mendukung perekonomian masyarakat dan daerah karena dapat menambah pendapatan masyarakat, serta meningkatkan perputaran roda perekonomian daerah karena berdampak pada multiflier effect yang cukup signifikan.
8. Terjadinya efisiensi anggaran karena mengalihkan sistem pengadaan bibit kelapa sawit yang semula dengan sistem pengadaan (melalui pihak ketiga), menjadi pengembangan bibit kelapa sawit bermutu secara swadaya.
9. Berpotensi sebagai alternatif penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari usaha pembibitan kelapa sawit yang berpotensi secara kontinu untuk memenuhi penyediaan bibit kelapa sawit bermutu pada Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Kabupaten Kuantan Singingi khususnya dan di Provinsi Riau pada umumnya.
" Untuk di ketahui rencana Program PSR di Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2018-2020 sebanyak 8.800 ha dan tahun 2021-2025 sebanyak 19.600 ha, pungkasnya", pungkasnya. * ( Adventorial )
Sesuai dengan visi dan misi pemerintah yang dituangkan dalam RPJMD Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2016-2021, penyaluran bantuan bibit kelapa sawit bermutu kepada masyarakat selama 5 tahun ditargetkan sebanyak 1.500.000 batang bibit.
Namun realisasi pada tahun 2017 lalu baru sebanyak 150.000 batang (baru 10% dari target). Selanjutnya pada tahun 2018 ini ditargetkan pengadaan dan penyaluran bibit kelapa sawit bermutu sebanyak 177.000 batang, demikian dijelaskan oleh Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kuantan Singingi Ir. H. Maisir melalui Kepala Bidang Perkebunan Syoffinal, SP., M.Si, Jumat ( 6/7/2018 ) di ruangan kerjanya.
Selanjutnya dijelaskan oleh Syoffinal bahwa seiring dengan pelaksanaan kegiatan yang berskala lokal daerah tersebut, saat ini Kementerian Pertanian RI melalui Dirjen Perkebunan bekerjasama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), juga sedang melaksanakan kegiatan peremajaan kebun kelapa sawit rakyat berskala nasional yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia dengan total target sebanyak 2,4 juta hektar. Pada tahun 2018 ini secara nasional Dirjen Perkebunan menargetkan peremajaan kebun kelapa sawit rakyat sebanyak 185.000 hektar dan didalamnya termasuk target untuk provinsi Riau sebanyak 25.000 hektar.
Masih kata Syoffinal, tingginya kebutuhan bibit kelapa sawit bermutu baik untuk memenuhi kebutuhan lokal daerah, serta mendukung penyediaan bibit kelapa sawit untuk program peremajaan kebun kelapa sawit rakyat di Kabupaten Kuantan Singingi khususnya dan di Provinsi Riau pada umumnya, maka bisnis pembibitan kelapa sawit berpotensi tinggi dan bernilai ekonomis tinggi untuk dikembangkan. Selain memberikan keuntungan besar untuk penangkar bibit kelapa sawit yang akan mengembangkannya, juga memberikan keuntungan untuk daerah.
Syoffinal menjelaskan bahwa Pemkab Kuantan Singingi memiliki lahan pembibitan kelapa sawit seluas 20 hektar di desa Sako dan sebagian dari lahan tersebut sudah pernah dikelola untuk pembibitan kelapa sawit dan telah dilengkapi pula dengan ketersediaan infrastruktur pendukung. Namun saat ini tidak ada aktivitas untuk pemanfaatan lahan tersebut terutama kegiatan pembibitan kelapa sawit. Sementara itu, kegiatan penyaluran bantuan bibit kelapa sawit untuk masyarakat, dilakukan dengan sistem pengadaan bibit kelapa sawit melalui pihak ketiga.
Dengan pertimbangan tersebut maka lahan pembibitan 20 hektar dimaksud, berpotensi untuk dikembangkan pembibitan kelapa sawit dan mampu menampung sekitar 300.000 – 400.000 batang bibit. Jumlah bibit yang besar ini dapat mempercepat realisasi penyaluran bantuan bibit kelapa sawit bermutu untuk masyarakat (kegiatan skala lokal). Disamping itu dapat pula mendukung penyediaan bibit kelapa sawit pada kegiatan peremajaan kebun kelapa sawit rakyat yang berpotensi sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Secara teknis, dengan pertimbangan tidak tersedianya tenaga ahli yang profesional untuk pengelolaannya, dapat dilakukan kerjasama (MOU) antara Pemkab Kuantan Singingi dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan. Pertimbangan strategis kerjasama ini adalah untuk menjamin ketersediaan kecambah dan dukungan tenaga ahli dalam pengelolaannya.
1. Pemanfaatan aset yang sudah ditetapkan untuk lokasi pembibitan kelapa sawit seluas 20 ha dengan kapasitas mencapai 400.000 batang per tahun, dapat mempercepat realisasi penyaluran bantuan bibit kelapa sawit bermutu untuk masyarakat.
2. Adanya jaminan ketersediaan bibit kelapa sawit karena sumber kecambah bermutu secara kontinu dapat dipenuhi oleh PPKS Medan (pola kerjasama) guna mengantisipasi terbatasnya ketersediaan kecambah.
3. Dalam pengelolaanya secara teknis dibimbing dan diawasi secara kontinu oleh tenaga ahli dari PPKS Medan untuk menjamin kualitas bibit.
4. Biaya transportasi ke seluruh lokasi penyaluran di Kabupaten Kuantan Singingi relatif murah karena diperhitungkan berdasarkan harga franko lokasi pembibitan.
5. Kondisi fisik bibit kelapa sawit bermutu yang akan disalurkan dalam keadaan baik (tidak rusak atau stress) karena tidak membutuhkan waktu perjalanan yang lama yang pada umumnya berdampak pada kerusakan secara fisik.
6. Dapat membantu penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat di Kabupaten Kuantan Singingi sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.
7. Mendukung perekonomian masyarakat dan daerah karena dapat menambah pendapatan masyarakat, serta meningkatkan perputaran roda perekonomian daerah karena berdampak pada multiflier effect yang cukup signifikan.
8. Terjadinya efisiensi anggaran karena mengalihkan sistem pengadaan bibit kelapa sawit yang semula dengan sistem pengadaan (melalui pihak ketiga), menjadi pengembangan bibit kelapa sawit bermutu secara swadaya.
9. Berpotensi sebagai alternatif penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari usaha pembibitan kelapa sawit yang berpotensi secara kontinu untuk memenuhi penyediaan bibit kelapa sawit bermutu pada Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Kabupaten Kuantan Singingi khususnya dan di Provinsi Riau pada umumnya.
" Untuk di ketahui rencana Program PSR di Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2018-2020 sebanyak 8.800 ha dan tahun 2021-2025 sebanyak 19.600 ha, pungkasnya", pungkasnya. * ( Adventorial )
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Sabtu 09 September 2023
Jalin Silaturahmi, Sahabat Fuja ''Sejiwa Sehati'' Gelar Turnamen Domino Diikuti 500 Peserta
Berita Terkini
Jumat 26 April 2024, 21:04 WIB
CERI Pertanyakan Hakim Tipikor Jakarta Yang Tidak Menghadirkan Nicke dan Dwi Sucipto Dalam Sidang Kasus Pengadaan LNG Pertamina Dengan Corpus Criti Liquefaction
Jumat 26 April 2024, 20:51 WIB
Edy Natar Bergerak Cepat, Jalin Silaturahmi dengan Parpol
Jumat 26 April 2024, 18:14 WIB
RDP PPDB, DR. Karmila Sari: Komisi V DPRD Riau Rekomendasi Penilaian Langsung Oleh Siswa
Jumat 26 April 2024, 18:08 WIB
Kabar Duka, Bupati Indragiri Hilir 2 Periode, Indra Mukhlis Adnan Meninggal Dunia
Jumat 26 April 2024, 18:02 WIB
Kolaborasi yang Apik STY dengan Pemain, Hantarkan Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23 2024
Jumat 26 April 2024, 10:59 WIB
Terkait Lesapnya Dana Nasabah BRI Makassar Rp 400 Juta, Ini Tanggapan Pihak BRI
Kamis 25 April 2024, 15:40 WIB
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024, Ini Kata Orang BI
Kamis 25 April 2024, 10:54 WIB
Andi Rahman Desak Pemerintah Segera Tuntaskan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru -Padang
Kamis 25 April 2024, 10:47 WIB
Brigjend TNI Edy Natar Nasution Mendaftar sebagai Balon Gubri di Kantor PDIP Riau
Kamis 25 April 2024, 10:19 WIB
MTQ Ke-42 Tingkat Provinsi Riau, Kota Pekanbaru Raih Juara Pertama Cabang Fahmil Qur’an Putri