TEMBILAHAN — Tim peneliti Universitas Riau, dipimpin Ir Ridar Hendri MSi, sejak Juni meneliti model konten penyuluhan siber perikanan yang ideal untuk nelayan Indragiri Hilir. “Penelitian ini untuk memetakan model penyuluhan siber perikanan yang ideal untuk seluruh Riau,” kata Ridar, Selasa (13/9).

Tim terdiri dari Ir Eni Yulinda MP, Dr Zulkarnain Umar SPi MSi, Lamun Bathara SPi MSi, mensurvei pendapat 95 nelayan di sentra penangkapan ikan Inhil, yaitu Tanah Merah dan Enok. Mereka adalah pengguna media sosial, khususnya website penyuluhan perikanan, MFCE yang dikelola Kementerian Kelautan dan Perikanan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menemukan formula konten website penyuluhan perikanan tangkap yang ideal dan tepat, sehingga bermanfaat bagi nelayan di Inhil.

Komposisi konten website penyuluhan perikanan. tangkap meliputi, jenis materi yang disuluhkan, format media penyampaian (teks, poster, atau video), ukuran konten (jumlah kata, piksel atau durasi), sifat materi yang disuluhkan, hingga frekuensi update konten ke website.

“Jika komposisi materi pada konten penyuluhan dalam website tersebut tepat, maka akan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan nelayan setempat, bahkan Riau,” tambah Ridar, kandidat doktor komunikasi pembangunan Unisel Malaysia.

Di lapangan, tim dibantu dua penyuluh perikanan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indragiri Hilir, masing-masing Budianto SPi dan Riswanda SPi. Dari Tembilahan tim menggunakan seedboat komersial ke lokasi. Sehari sebelumnya tim peneliti diterima oleh Bupati Inhil HM Wardan di kediamannya, untuk mendapatkan paparan singkat mengenai gambaran pembangunan sektor perikanan dan kelautan di kabupaten itu.***[mas]