Advetorial Pemkab Meranti
Berharap Meranti Sebagai Sentra Kuliner Laut
Kamis 31 Mei 2018, 15:04 WIB
ist
Meranti,
Berazamcom - Sebagai salah satu daerah maritim terbesar di Riau dengan
luas lautnya mencapai 3,224,79 Km persegi, Kabupaten Kabupaten Kepulauan
Meranti tentunya memiliki sektor kelautan dan perikanan yang sangat
besar ketimbang 12 Kabupaten Kota Riau lainnya.
Mengerucut
kesana, sebagai penggerak roda pemerintahan, Pemerintah Daerah
Kepulauan Meranti sangat menaruh perhatian atas terjaganya ekosistem
laut dari dampak pencemaran, sehingga potensi yang bersumber dari laut
itu memang benar benar telestarikan dari generasi ke generasi.
Tidak
"patah arang" walupun terganjal aturan yang diberlakukan oleh
pemerintah pusat beberapa tahun belakangan, atas wewenang pengawasan
kelautan secara keseluruhan sudah beralih menjadi wewenang provinsi,
Meranti terus berupaya maksimal dalam menjaga ekosistem lautnya.
Seperti
Bupati Kepulauan Meranti, Drs Irwan MSi mengaku sangat prihatin karena
sejak lama laut disekitar perairan Selat Air Hitam Selatpanjang, sudah
sangat parah dengan kondisi sampah yang dibuang ke laut.
Banyak
sampah yang terlihat di sekitar pelabuhan dan area rumah penduduk yang
berada di tepi laut. Hal ini menyebabkan terjadi pencemaran lingkungan
air laut, sehingga perairan sekitar tidak bisa dimanfaatkan oleh nelayan
setempat.
"Walauoun
pengawasan sudah beralih ke provinsi, mulai hari ini, Saya sangat
berharap masyarakat tidak lagi membuang sampah di laut, sehingga laut
kita bersih dan nyaman bila kita melihatnya,” ajak Bupati Irwan.
Kondisi
laut selat air hitam yang sejak lama seakan dijadikan tong sampah
masyarakat, sangat disesalkan Bupati. Sebab ketika para nelayan yang
ingin menangkap ikan tidak ada ikan yang didapatkan, melainkan sampah
berupa botol, plastik dan lainnya, makanya nelayan mengaku hasil
tangkapan ikan mereka terus berkurang akibat tercemarnya laut.
"Banyak
masyarakat mengadu kepada saya, diantaranya para nelayan Desa Bantar
dan Sialang Pasung, bahwa hasil tangkapan mereka berupa sampah yang
dibuang ke laut," tutur Bupati Irwan.
“Saya
ingatkan agar masyarakat untuk dapat bersama-sama menjaga laut untuk
tidak membuang sampah sembarangan, bagaimanapun kita semua yang
menangung akibatnya,” papar Bupati.
Budidaya di Laut Perbaiki Hasil Tangkap Nelayan
Sejalan
dengan komitmen menjaga laut dari ancaman pencemaran sampah atau
limbah, Pemda Kepulauan Meranti Kepulauan Meranti kedepannya juga
menargetkan Kabupaten termuda di Riau ini bisa menjadi daerah pengekspor
ikan dari potensi kelautan.
Dikatakan
Bupati Irwan, berternak ikan merupakan salah satu mata pencaharian yang
mampu mendatangkan pendapatan ekonomi sangat luar bisa. Oleh karena
itu, Masyarakat Kepulauan Meranti mesti kembali ke laut dan mengelola
laut, sehingga laut dapat memberikan penghidupan yang layak bagi
masyarakat.
"Lebih dari
50 persen daerah kita merupakan lautan. Bahkan seluruh wilayah kita
dikelilingi oleh lautan. Maka dari itu sektor perikanan harus menjadi
salah satu andalan. Jika kita mampu mengelola hasil laut dengan baik,
maka nantinya kita menjadi daerah yang mampu mengekspor ikan ke luar
negeri," ungkap Bupati.
Sejalan
dengan motovasi itu, nelayan tempatan juga kerap mendapatkan bantuan,
diantaranya, belum lama ini sebanyak 14 unit kapal tangkap telah di
serahkan kepada nelayan asal Meranti.
Selain
kapal, Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti pun sempat menyerahkan
bantuan alat tangkap (jaring) serta kartu asuransi bagi nelayan pesisir
riau tersebut.
Ketika
itu, Bupati Kepulauan Meranti H Irwan Nasir Msi sempat mengucapkan
apresiasi kepada Dinas Perikanan Meranti yang telah mengupayakan Dana
Alokasi Khusus (DAK), sebesar 700 Juta untuk pengadaan 14 Unit Kapal
Nelayan bermesin 1 GT.
Untuk
itu ia sangat berharap bantuan yang diberikan itu dapat menjadi
stimulus bagi Nelayan agar dapat bekerja lebih baik dan mampu mengatur
keuanggannya sebaik mungkin dalam rangka meningkatkan taraf ekonomi dan
kesejahteraan.
"Meski
bantuan terus kita berikan tapi kenyataannya kesejahteraan Nelayan belum
menunjukan hasil yang menggembirakan, saya harap bantuan yamg
digulirkan selama ini dapat menjadi stimulus bagi Nelayan untuk bekerja
dalam meningkatkan kesejahteraan," ujar Bupati.
Bupati juga mengingatkan, bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik dan jangan sampai dijual.
"Alih
alih ingin mendapat dana cepat bantuan alat justru dijual, saya minta
bantuan yang selama ini diberikan jangan dijual, gunakanlah untuk
mendukung kesejahteraan keluarga," tambahnya
"Dari
informasi yang saya peroleh permintaan ikan dan udang di Batam dan
Johor Baru sangat tinggi, dalam tiga hari mereka bisa membeli udang
seberat 300 Kilo dan siap menampung berapapu hasil tangkapan Nelayan,
saya harap tahun depan jumlah produksi ikan dapat meningkat," jelas
Bupati.
Dengan berbagai
bantuan yang diberikan sejak tahun 2010 lalu, mulai dari keramba jaring
apung yang mencapai 73 Unit, Kapal dan lainnya jika dioptimalkan akan
mampu menghasilkan ribuan Ton ikan mestinya.
"Pembeli
ikan dari luar daerah telah telah menunggu, mari tingkatkan hasil
produksi ikan dan jika berhasil tentu kehidupan Nelayan bisa meningkat,"
ujar Bupati dihadapan seluruh Nelayan yang hadir.
Informasi
yang dirangkum Pepos, dalam waktu dekat Meranti kembali mendapat 6 unit
kapal Nelayan dengan rincian 5 Unit bermesin 5 GT dan 1 Unit 10 GT.
Terkait
Program Asuransi Nelayan telah disalurkan sebanyak 1229 Asuransi di
tahun 2016 dan 1929 ditahun 2017 semua itu dalam rangka mensejahterakan
kelompok nelayan.
Selain
itu juga akan dibangun Balai Benih Desa Gogok yang mana sejauh ini
pengadaan sudah dibicarakan ke Kementerian dan direncanakan akan
direalisasikan 2018.
Potensial Jadi Sentra Kuliner Makanan Laut di Riau
Seiring
digalakkannya program budidaya ikan keramba jaring apung, Pemkab juga
fokus kepada pola pemasaran sumber makanan laut tersebut. Dengan
demikian, daerah ini dinilai sangat potensial menjadi sentra kuliner
makanan laut di Riau.
Bupati
Kepulauan Meranti, Drs Irwan MSi saat panen ikan di keramba percontohan
Dinas Kelautan dan Perikanan, beberapa waktu lalu mengatakan, potensi
peningkatan ekonomi masyarakat dari sektor budidaya ikan di laut itu
akan lebih berhasil bila dilakukan sejalan dengan sistem pemasaran yang
baik.
"Daerah kita punya
potensi yang besar dalam mengembangkan produk kuliner makanan laut di
Riau. Selama ini bila ada tamu yang datang ke Kepulauan Meranti
dirasakan masih sangat minim ditemukannya tempat usaha kuliner yang
representatif dalam menyajikan jenis makanan laut,"ungkap Bupati.
Peluang
ini, kata Bupati Irwan, hendaknya dapat ditangkap oleh para
interpreneur muda atau pelaku usaha di daerah ini. Mengembangkan usaha
sajian makanan laut dengan fasilitas tempat yang representatif,
merupakan peluang usaha yang sangat menjanjikan untuk lebih berkembang
dimasa mendatang.
"Tempat
usaha kuliner yang representatif itu sebenarnya tidak terlalu
membutuhkan biaya mahal, seperti membangun restoran yang megah. Tapi
yang terpenting bagaimana kita bisa menciptakan nuansa alam yang indah,
terutama pada keindahan alam dan kebersihan laut pesisir pantai di
daerah ini," sebutnya.
Pemkab
Kepulauan Meranti melalui Dinas terkait, kata Bupati, akan sangat
senang mensupport tumbuhnya usaha sentra kuliner makanan laut itu.
Dimana hal itu dinilai juga mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan
lokal dan manca negara, untuk datang atau berkunjung ke Kabupaten
Kepulauan Meranti.
"Kita
komit menciptakan multi player effect yang luas dari segala program
percontohan yang dilaksanakan pemerintah daerah bagi pertumbuhan ekonomi
masyarakat. Intinya, masyarakat harus peduli dan jeli menangkap peluang
ini, sehingga seiring pertumbuhan usaha tersebut semakin pesat pula
pembangunan di Kabupaten Kepulauan Meranti," harapnya.(adv)
[]bazm-9
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Berita Pilihan
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Sabtu 09 September 2023
Jalin Silaturahmi, Sahabat Fuja ''Sejiwa Sehati'' Gelar Turnamen Domino Diikuti 500 Peserta
Berita Terkini
Kamis 09 Mei 2024, 21:10 WIB
Kejayaan dan Kontroversi: Kepemimpinan Anti-Kritik Rektor Universitas Riau?
Kamis 09 Mei 2024, 08:03 WIB
Pil Pahit Pensiunan Guru di RSUD Raden Mattaher Jambi
Rabu 08 Mei 2024, 23:58 WIB
Hadiri Halal bi Halal IKA-UNRI, Bupati Kasmarni Terima Penghargaan Alumni Berprestasi Bidang Politik
Rabu 08 Mei 2024, 13:34 WIB
TMMD ke 120 Kodim 0301 PBR Resmi Dibuka, Masykur Tarmizi: Mari Kita Bangun Taraf Ekonomi Masyarakat di TMMD
Rabu 08 Mei 2024, 12:54 WIB
Alih Kelola , Tarif Parkir Pasar Tradisional di Pekanbaru Bakal Turun
Rabu 08 Mei 2024, 12:50 WIB
Pemko Pekanbaru Segera Salurkan Beras CPP Periode April-Mei 2024
Rabu 08 Mei 2024, 11:26 WIB
LKTJ Sawit 2024: Meski Tanpa Juara Satu, Gaungnya Serasa Wow Banget
Rabu 08 Mei 2024, 11:21 WIB
Investasi Pekanbaru Triwulan I Capai Rp 1,6 Triliun
Rabu 08 Mei 2024, 10:40 WIB
Tak Paham Maksud Toxic Luhut Panjaitan, JK: Yang Tak Boleh Masuk Pemerintahan Pelanggar UU
Rabu 08 Mei 2024, 07:41 WIB
Foto Kebersamaan Edy Natar Nasution dengan Para Tokoh Populer dan Ulama Riau Viral, Apa Sebenarnya yang Terjadi?